Dengan begitu, alternatif sumber pendapatan dari kakao pun berkembang. Di tingkat lokal, mereka menjual produk rumahan langsung kepada wisatawan. Di tingkat kabupaten, mereka menjual bahan baku minuman. Sedangkan di tingkat nasional, mereka menjual biji untuk dijadikan olahan cokelat.
Kakao sandaran harapan
YKAN membuat kegiatan pertama di Kampung Merasa dengan nama Pelatihan Internal Controlling System (ICS) Kakao.
“Ini semacam tools agar petani mengetahui apa yang diinginkan pasar, bagaimana mereka saling mengingatkan untuk melakukan hal sesuai standar, untuk bersama-sama mematuhi aturan, agar bisa menembus pasar premium,” kata Maya, menggandeng Yayasan Kalimajari dari Bali, yang ahli di bidang kakao.
Petani yang menjadi alumni pelatihan ICS kemudian Bergerak Bersama Berdaya, secara sukarela mengikat diri sendiri sebagai Kelompok ICS Kakao Pesete Tawai. Pesete tawai berarti sandaran harapan. Jadi, kelompok ini memiliki visi untuk menjadi sandaran hidup di masa mendatang.
“Mereka didorong menjadi pihak yang paling memahami standar biji kakao premium sehingga dapat menjadi tiket masuk menuju artisan. Mereka membuka diri bagi petani kakao di kampungnya dengan mengambil biji kakao basah dari siapa pun di kampung. Lalu, meningkatkan mutunya dengan fermentasi dan memasarkan,” kata Maya.
Kelompok tersebut mengelola organisasi dengan profesional. Mereka membagi bidang pekerjaan menjadi tiga divisi. Pertama, divisi fermentasi untuk menjaring biji basah, melakukan fermentasi, hingga mengirimkannya kepada artisan.
Kedua, divisi budi daya untuk membantu teman petani memperbaiki bagian hulu agar produksi kebunnya maksimal. Ketiga, divisi produk turunan, yang menghasilkan berbagai produk siap santap untuk dipasarkan di kampung dan kabupaten.
Tentang YKAN
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) adalah organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang hadir di Indonesia sejak 2014. Memiliki misi melindungi wilayah daratan dan perairan sebagai sistem penyangga kehidupan, kami memberikan solusi inovatif demi mewujudkan keselarasan alam dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif, mengedepankan pendekatan nonkonfrontatif, serta membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan untuk Indonesia yang lestari. Untuk informasi lebih lanjut kunjungi ykan.or.id.