Selasa, Oktober 22, 2024

Kerjasama Strategis GAPKI dan RCEP Cultural Trade Cooperation Center di CAEXPO – CABIS 2024, Perkuat Perdagangan Sawit Indonesia

Must read

Sebagai langkah strategis untuk memperkuat penetrasi perdagangan kelapa sawit Indonesia di kancah internasional, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menjalin kerjasama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan RCEP Cultural Trade Cooperation Center pada perhelatan CAEXPO – CABIS ke-21.

Acara penandatanganan ini diselenggarakan di stand BPDPKS, Paviliun City of Charm Hall B2, Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC).

MoU ini ditandatangani oleh Lolita Bangun, Wakil Sekretaris Jenderal GAPKI, bersama Willy Wu, Direktur Eksekutif Komite RCEP National Pavilion. Kesepakatan ini bertujuan untuk meningkatkan perdagangan kelapa sawit Indonesia di negara-negara anggota Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Disaksikan oleh Pejabat Penting Indonesia

Penandatanganan MoU ini turut disaksikan oleh beberapa pejabat senior dari Indonesia, termasuk Miftah Farid, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan, dan Aida Fitria, Kepala Divisi Kemasyarakatan dan Civil Society BPDPKS. Kehadiran mereka menandai pentingnya kerja sama ini bagi Indonesia dalam mempromosikan sawit di pasar internasional, khususnya di kawasan Asia-Pasifik.

Misi MoU: Meningkatkan Perdagangan Sawit

Lolita Bangun, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa MoU ini bertujuan untuk memperkuat posisi sawit Indonesia di pasar global, khususnya di negara-negara yang tergabung dalam RCEP. “Melalui kerja sama ini, kami yakin potensi sawit Indonesia akan semakin besar di pasar Asia-Pasifik. Ini adalah langkah penting bagi GAPKI untuk memperluas jaringan perdagangan sekaligus mempromosikan praktik-praktik sawit yang berkelanjutan,” kata Lolita.

Sementara itu, Willy Wu menekankan peran RCEP Cultural Trade Cooperation Center dalam memfasilitasi ekspansi produk-produk sawit Indonesia ke pasar yang lebih luas. Dia percaya sawit Indonesia memiliki peluang besar di wilayah RCEP, dan pihaknya  akan memberikan dukungan penuh untuk mempercepat proses ini.

Apa itu RCEP?

RCEP atau Regional Comprehensive Economic Partnership adalah perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia yang mulai berlaku pada 15 November 2020. Berbasis di Shenzhen, China, RCEP melibatkan 15 negara anggota, termasuk 10 negara ASEAN dan mitra dagang utama seperti China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Tujuan utamanya adalah untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi di kawasan Asia-Pasifik, dengan fokus pada penghapusan tarif dan penyederhanaan aturan perdagangan.

Keunggulan Shenzhen sebagai Pusat Perdagangan

Shenzhen, tempat RCEP National Pavilion berlokasi, merupakan salah satu kota paling maju di China dalam hal perdagangan luar negeri. Kota ini telah menduduki peringkat pertama dalam ekspor perdagangan luar negeri di antara kota-kota di daratan China. Dalam tujuh bulan pertama tahun 2024, total nilai ekspor-impor Shenzhen mencapai 2,59 triliun RMB, mengalami peningkatan 29,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article