Senin, Desember 23, 2024

Memahami Hukum Ketenagakerjaan di Indonesia: Panduan untuk Bisnis

Must read

Pengelolaan yang salah terhadap kontrak kerja waktu tertentu dapat mengakibatkan kontrak tersebut diubah menjadi kontrak permanen, yang mengakibatkan kewajiban hukum tambahan bagi perusahaan.

Upah Minimum di Indonesia

Hukum upah minimum di Indonesia ditentukan secara regional, sehingga sangat penting bagi bisnis untuk tetap mengetahui tingkat upah di setiap provinsi atau kota tempat mereka beroperasi. Upah minimum ditinjau setiap tahun dan ditetapkan oleh gubernur provinsi berdasarkan rekomendasi dari dewan pengupahan daerah.

Pada tahun 2024, rumus upah minimum baru diperkenalkan, dengan memasukkan faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi regional dan tingkat inflasi. Pemberi kerja perlu memastikan bahwa mereka mematuhi regulasi upah minimum terbaru untuk menghindari sanksi.

Jam Kerja dan Peraturan Lembur

Di bawah hukum ketenagakerjaan Indonesia, minggu kerja standar terdiri dari 40 jam, yang biasanya dibagi menjadi:

  • 7 jam per hari selama enam hari kerja; atau
  • 8 jam per hari selama lima hari kerja.

Setiap kerja tambahan di luar jam-jam tersebut dianggap lembur dan harus dikompensasi sesuai dengan undang-undang. Tarif upah lembur ditetapkan sebesar 1,5 kali upah per jam untuk jam pertama dan 2 kali upah per jam untuk jam-jam berikutnya. Lembur dibatasi maksimal 3 jam per hari dan 14 jam per minggu.

Pemberi kerja harus mencatat jam kerja karyawan secara akurat dan memastikan bahwa semua pembayaran lembur dihitung dengan benar. Kegagalan mematuhi peraturan ini dapat mengakibatkan sanksi dan sengketa hukum.

Tunjangan Karyawan dan Jaminan Sosial

Salah satu aspek paling penting dari kepatuhan hukum ketenagakerjaan di Indonesia adalah menyediakan tunjangan karyawan yang diwajibkan. Tunjangan ini mencakup:

  • Cuti Tahunan Berbayar: Karyawan yang telah bekerja selama lebih dari 12 bulan berhak atas minimal 12 hari cuti berbayar setiap tahunnya.
  • Cuti Melahirkan dan Cuti Ayah: Karyawan perempuan berhak atas 3 bulan cuti melahirkan berbayar, sementara karyawan laki-laki diberikan cuti ayah, meskipun biasanya hanya beberapa hari tergantung kebijakan perusahaan.
  • BPJS (Jaminan Sosial): Pemberi kerja harus mendaftarkan karyawan mereka pada BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, yang mencakup manfaat seperti layanan kesehatan, kecelakaan kerja, santunan kematian, dan pensiun.
- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article