Indonesia, sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, memiliki perhatian khusus terhadap jaminan produk halal.
Produk halal tidak hanya mencakup makanan dan minuman, tetapi juga kosmetik, obat-obatan, dan produk lainnya. Jaminan halal menjadi penting tidak hanya bagi konsumen Muslim tetapi juga bagi industri untuk meningkatkan daya saing di pasar global.
Sebelum Indonesia menjadi halal hub dunia, kita harus melihat dan menyiapkan terlebih dahulu tentang penyelenggaraan jaminan produk halal di Indonesia, bagaimana BPJPH bisa berkembang. Seperti diketahui bersama bahwa Wajib Halal resmi berlaku sejak 18 Oktober 2024.
Tanggal 20 Oktober uang lalu, BPJPH mempunyai pimpnan baru, setelah diumumkan pleh Presiden RI Bapak Prabowo Subianto. Di bawah kepemimpinan Bapak Haekal Hasan Baras atau akrab dipanggil Babe Haekal, diharapkan pengembangan BPJPH bisa lebih cepat dan bisa memenuhi harapan Masyarakat Muslim di Indonesia yang pada akhirnya Indonesia bisa menjadi pusat halal dunia.
Dengan latar belakang, reputasi dan semangat Babe Haekal untuk bisa untuk melindungi konsumen dan mendukung industri halal di Indonesia, Masyarakat luas berharap BPJPH bisa berkembang sesuai dengan harapan Masyarakat Indonesia.
Diharapkan Babe Haekal akan bisa mengembangkan BPJPH tidak hanya secara sporadic, partial dan sepotong-sepotong, tetapi harus mampu mengembangkan BPJPH secara holistik dan menyeluruh serta harus meletakkan fondasi yang kuat utk terselenggaranya jaminan halal bagi produk halal di Indonesia.
Prestasi yang telah dicapai oleh pimpinan BPJPH terdahulu harus terus di pertahankan dan di tingkatkan oleh Pimpinan BPJP yang baru, bersamaan dengan membangun fondasi yang kuat utk terselenggaranya jaminan produk halal yang sustain ke depan
Mudah2an tulisan ini bisa dibaca oleh Babe Haekal, paling tidak untuk menjadi “bacaan ringan” untuk mengembangkan BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) di Indonesia, yang bisa dimulai dari membuat road map dan menyiapkan “ekosistem halal” secara end to end di Indonesia.
Beberapa langkah strategis yang dapat diambil adalah sbb:
1. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia
- Pelatihan dan Pendidikan: Mengadakan pelatihan terutama pegawai dan seluruh sumber daya manusia yang terlibat dalam penyelenggaraan jaminan produk halal, mengenai prosedur sertifikasi halal, memonitor penggunaannya dan isu-isu terbaru terkait halal.
- Rekrutmen Ahli: Meningkatkan jumlah tenaga ahli di bidang halal untuk memperkuat tim yang telah ada, tim ahli meliputi segala bidang yang berkaitan