Dalam siaran pers tersebut di sampaikan pula bahwa hasil rapim Kementerian ESDM Untuk mencapai swasembada energi, Kementerian ESDM akan fokus pada peningkatan lifting minyak yang saat ini berada di angka sekitar 600.000 barel per hari. Yuliot menekankan perlunya peningkatan produksi minyak sesuai dengan target nasional guna mendukung ketahanan energi. Selain itu, konversi kendaraan BBM ke listrik juga menjadi prioritas.
“Semakin banyak penggunaan kendaraan listrik, konsumsi BBM akan berkurang. Ini salah satu strategi penting kita,” jelas Yuliot.
Upaya lain yang dilakukan untuk menekan konsumsi BBM adalah pengoptimalan program Bahan Bakar Nabati (BBN), yang saat ini berada di level B35. Pemerintah berencana meningkatkan campuran biodiesel menjadi B40, B50, hingga B60.
“Saat ini masih di B35, tapi ada rencana untuk naik ke B40, B50, dan B60. Tentu hal ini membutuhkan kebijakan pendukung, termasuk terkait bahan baku biosolar yang berasal dari kelapa sawit. Kita akan mendorong pelaku usaha yang belum mengekspor produk sawitnya untuk memasarkan di dalam negeri sebagai bahan baku biosolar,” pungkas Yuliot.
Dengan tercapainya swasembada energi pada masa mendatang, Indonesia akan mendapatkan hal2 yang sangat positif berupa:
- Ketahanan Energi: Indonesia akan lebih mandiri dalam penyediaan energi, mengurangi ketergantungan pada energi import, dan melindungi diri dari fluktuasi harga energi yang ada dalam pasarglobal.
- Pengembangan Sumber Energi Terbarukan: Akselerasi pengembangan energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, hidro, biomassa dll, akan menjadi prioritas utama dalam kebijakan energi di Indonesia. Hal ini akan dapat mengurangi emisi karbon dan dampak lingkungan yang pada akhirnya akan mengurangi dampak negative atas penggunaan energi fosil.
- Peningkatan Ekonomi: Kemandirian energi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri, akan menciptakan industry di bidang energi, menciptakan lapangan kerja baru di sektor energi terbarukan dan industri terkait.
- Stabilitas Pasokan Energi: Dengan sumber energi yang dikelola secara mandiri dan bersifat lokal, tidak bergantung kepada energi di luar negeri, pasokan energi menjadi lebih stabil dan dapat diandalkan, mendukung aktivitas industri dan kesejahteraan masyarakat.
- Inovasi dan Teknologi: Peningkatan investasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi di bidang energi akan terjadi, mendorong inovasi dalam pemanfaatan sumber energi terbaruksn yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
- Perbaikan Infrastruktur: Pembangunan infrastruktur di bidang energi yang lebih baik, seperti Pembangunan jaringan distribusi dan fasilitas penyimpanan energi, akan terjadi untuk mendukung kemandirian energi.
- Pemberdayaan Masyarakat: Masyarakat lokal dapat lebih terlibat dalam pengelolaan sumber daya energi, meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan komunitas, menciptakan lapangan kerja bagi Masyarakat lokal yang besar.
- Pengurangan Dampak Lingkungan: Dengan beralih ke sumber energi terbarukan, Indonesia dapat mengurangi polusi dan dampak negatif terhadap lingkungan yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil.