Dalam rangka merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara Inggris dan Indonesia serta kemitraan yang luar biasa, Hening Parlan, Koordinator Nasional Green Faith Indonesia, baru-baru ini dianugerahi penghargaan “Planet Award” oleh Kedutaan Besar Inggris di Jakarta.
Penghargaan ini diberikan kepada individu-individu yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kesehatan dan keberlanjutan planet kita, serta mewakili kerjasama terbaik antara Inggris dan Indonesia di bidang lingkungan.
Hening Parlan dikenal luas atas kepemimpinannya dalam berbagai inisiatif lingkungan, termasuk sebagai Wakil Ketua Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Wakil Ketua Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Sebagai seorang aktivis di Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, Hening telah berkontribusi besar dalam mendorong aksi-aksi keberlanjutan dan pengelolaan lingkungan yang ramah terhadap keberagaman.
Ia juga menginisiasi gerakan Eco Jihad, Green ‘Aisyiyah, Membangun Kelentingan Keluarga dan Komunitas Menghadapi Pandemi Covid-19, Eco Bhinneka Muhammadiyah yang merupakan bagian dari Joint Initiative for Strategic Religious Action (JISRA), Global Forum for Climate Movement yang melahirkan MCC (Muhammadiyah Climate Center), 1000 Cahaya bersama ViriyaENB, serta pengurus Media MUI.
Di Green Faith, Hening menjadi Nasional Koordinator GreenFaith Indonesia sejak 2023 dan sudah mulai aktif sejak fellow GreenFaith Internasional tahun 2018. GreenFaith adalah sebuah lembaga lintas iman yang berpusat di NewYork dan saat ini ada di 11 negara. GreenFaith adalah movement yang mendorong lintas agama untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Kegiatan di GreenFaith di antaranya adalah Faith for Climate Action, sebuah aksi yang mendorong setiap individu lintas agama untuk melakukan aksi untuk berkontribusi dalam mengatasi dampak iklim, pelatihan lintas agama untuk climate justice, serta membangun perspektif lintas agama untuk transisi energi.
Eco Bhinneka adalah pendekatan baru dalam membangun perdamaian melalui pengelolaan lingkungan dan keberagaman. Konsep “Eco” merujuk pada “Ekologi”, yang mencakup interaksi antara makhluk hidup dengan sesamanya serta dengan lingkungan sekitarnya.
Sementara “Bhinneka” mengacu pada nilai-nilai Nasional Indonesia yang berasal dari semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu.