Minggu, Maret 16, 2025

Siapa Pelaku Konversi Lahan Puncak yang Menyebabkan Banjir Bekasi?

Must read

Alih fungsi lahan di hulu Sungai Ciliwung dan Kali Bekasi semakin masif, menyebabkan banjir besar di Bekasi dan sekitarnya. Pemerintah pun mengambil tindakan tegas dengan menyegel sejumlah kawasan wisata dan perumahan yang diduga menjadi penyebab utama bencana ini.

Kawasan ekowisata Pakis Hills, yang terletak di Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi sorotan setelah diduga menjadi salah satu pemicu banjir di Bogor dan Jakarta pada awal Maret 2025. Kawasan ini menawarkan panorama indah dan lokasi eksotis untuk berfoto, namun menuai kontroversi karena pembangunan patung Dewi Kencana yang dianggap melanggar ajaran agama.

Selain Pakis Hills, kawasan wisata Hibisc Fantasy juga dituduh melakukan alih fungsi lahan. Kedua kawasan ini menggunakan lahan sewaan milik PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I). Awalnya, lahan ini disewa dari PTPN VIII, namun terjadi alih kepemilikan setelah merger beberapa perusahaan perkebunan negara.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi

Pakis Hills dikelola oleh PT Karunia Puncak Wisata, dengan Dody Prianto Porter sebagai pemiliknya. Dody disebut-sebut dekat dengan petinggi partai politik dan salah satu anggota kabinet Presiden Prabowo Subianto.

Dampak Alih Fungsi Lahan

Alih fungsi lahan di hulu Sungai Ciliwung dan Kali Bekasi telah mengganggu area tangkapan air, menyebabkan banjir besar di Jakarta dan Bekasi. Kawasan wisata seperti Pakis Hills dan Hibisc Fantasy diduga meratakan kebun dan membangun infrastruktur beton yang mengurangi kemampuan lahan menyerap air.

Selain itu, proyek perumahan Summarecon Bogor juga dituduh sebagai penyebab degradasi lahan di hulu Sungai Cikeas. Proyek ini membuka lahan seluas 580 hektare dan menggunakan sempadan sungai, tanpa menyediakan sediment trap untuk menampung limpasan air hujan.

Tindakan Pemerintah

Kementerian Lingkungan Hidup telah menyegel sejumlah kawasan yang diduga melanggar ketentuan alih fungsi lahan, termasuk Eiger Adventure Land di Sukagalih, Kabupaten Bogor. Kawasan ini digadang-gadang sebagai ekowisata kelas internasional, namun pembangunannya belum selesai dan diduga melanggar aturan lingkungan.

Di hulu Kali Bekasi, degradasi lahan diperparah oleh alih fungsi sempadan sungai menjadi perumahan dan tambang batu andesit. Beberapa perumahan seperti Pondok Gede Permai, Kemang IFI Graha, dan Kemang Pratama terendam banjir pada awal Maret 2025.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article