Senin, Mei 19, 2025

Fransiskus

Must read

Oleh: Made Supriatma

Sudah jelas ia membuat sejarah. Ia adalah Paus pertama yang berasal dari Amerika Latin. Yang lebih unik lagi, ia adalah seorang Jesuit. Orang mengenal Katolik dari luar seringkali mengira bahwa Katolik itu identik dengan Jesuit.

Jesuit atau Serikat Jesus hanyalah satu dari ribuan Kongregasi atau Ordo dalam gereja Katolik. Ia baru berdiri tahun 1540 oleh Ignatius dari Loyola, seorang ningrat dari tanah Basque (Spanyol) untuk melakukan reformasi di dalam tubuh geraja. Jesuit sebenarnya adalah jawaban terhadap Reformasi — mulai dari Martin Luther di Jerman.

Serikat Jesus didirikan dengan semangat untuk mengembalikan arah gereja dari korupsi dan salah urus yang mendalam. Bahkan yang lebih penting lagi sebenarnya Jesuit adalah jawaban terhadap perubahan dunia, yang saat itu mulai bergerak ke arah kapitalis-merkantilis. Tata dunia kapitalis memerlukan pendidikan seperti yang kita kenal dalam sistem persekolahan sekarang ini.

Itulah sebabnya, Jesuit sangat menekankan pada pendidikan. Ia menjadi institusi yang sangat elitist. Ia mendirikan universitas dan sekolah-sekolah yang sebagian adalah yang terbaik di sebuah negara mau pun dunia. Sebagai konsekuensinya, kalau tidak ironis, ia mendidik anak-anak para elit. Karena disanalah mereka bisa mempengaruhi hidup sosial dan politik.

Semangat Jesuit, yang menekankan pada disiplin diri untuk mencari “kemuliaan Tuhan yang lebih besar” (ad maiorem Dei gloriam) sering membuatnya bentrok dengan kekuasaan. Ia pernah dilarang di beberapa negara sepert Portugal, Perancis, Spanyol.

Terakhir pada 2023, Jesuit dilarang di Nikaragua — dan aset-asetnya disita, termasuk the University of Central America. Rejim Presiden Daniel Ortega menuduh Ordo ini gagal melaporkan pajak. Namun bukan itu alasan utamanya. University of Central America adalah pusat gerakan oposisi menentang Ortega.

Jesuit tidak seharusnya mengejar kedudukan dalam gereja. Pendirinya, Ignatius dari Loyola, kabarnya sangat kuatir kalau-kalau para anggotanya menjadi uskup. Dan, tentu saja, dalam sistem kekuasaan Gereja Katolik, kalau Anda tidak menjadi uskup, Anda tidak bisa menjadi Paus.

Itulah sebabnya, pemilihan Kardinal Jose Bergoglio, SJ dari Keuskupan Agung Buenos Aires, Argentina, menajdi sebuah anomali.

Fransiskus menjadi Paus ketika Gereja Katolik berhadpan dengan krisis — khususnya krisis moral yang hampir setara dengan ketika Serikat Jesus didirikan. Ada kasus-kasua pelecehan seksual terhadap anak-anak, yang seharausnya mendapat perlindungan paling aman di dalam gereja. Gereja Katolik ternyata dibajak oleh para pedofil.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article