Demis Hassabis, pendiri dan CEO DeepMind (anak perusahaan Alphabet/Google), kembali masuk dalam daftar TIME100 2025 sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia. Di balik kesuksesan AI seperti AlphaFold dan Gemini, Hassabis memiliki visi besar: menggunakan kecerdasan buatan untuk memecahkan masalah paling kompleks di ilmu pengetahuan dan kedokteran.
Dalam wawancara eksklusif dengan TIME, ia mengungkapkan bagaimana AI akan mengubah masa depan manusia—mulai dari penemuan obat hingga pemahaman mendasar tentang biologi.
1. Dari Pemain Catur ke Pelopor AI
Sebelum mendirikan DeepMind, Hassabis adalah anak ajaib—juara catur tingkat dunia di usia remaja, lulusan PhD di bidang neurosains, dan desainer game sukses. Penggabungan ketertarikannya pada kecerdasan manusia dan mesin membawanya menciptakan DeepMind pada 2010.
- 2016: DeepMind membuat kejutan saat AlphaGo mengalahkan juara Go dunia, Lee Sedol.
- 2020: AlphaFold memecahkan tantangan protein folding—masalah biologi yang belum terpecahkan selama 50 tahun.
- 2024: DeepMind bermitra dengan Isomorphic Labs untuk merancang obat baru berbasis AI.
2. AlphaFold: Revolusi dalam Biologi & Kedokteran
Salah satu pencapaian terbesar Hassabis adalah AlphaFold, sistem AI yang memprediksi struktur protein dengan akurat. Ini berdampak besar pada:
- Penemuan Obat: Mempercepat pengembangan obat untuk penyakit seperti Alzheimer, kanker, dan COVID-19.
- Penelitian Genetik: Membantu ilmuwan memahami mutasi gen penyebab penyakit langka.
- Open Science: DeepMind merilis database 200 juta struktur protein secara gratis untuk komunitas ilmiah.
“AlphaFold seperti teleskop bagi biologi—membuka pandangan baru tentang kehidupan di tingkat molekuler,” ujar Hassabis kepada TIME.

3. Masa Depan AI di Dunia Medis
Hassabis percaya bahwa AI akan menjadi mitra dokter, bukan pengganti. Beberapa terobosan yang sedang dikembangkan:
- Diagnosis Super-Cepat: AI bisa menganalisis gambar medis (X-ray, MRI) dalam hitungan detik.
- Obat Personalisasi: AI akan merancang terapi khusus berdasarkan DNA pasien.
- Simulasi Organ Virtual: DeepMind bekerja sama dengan peneliti untuk membuat model digital organ manusia, memungkinkan pengujian obat tanpa risiko.