Di tengah lanskap bisnis yang dinamis dan melek teknologi mengikuti perkembangan zaman, banyak perusahaan yang berusaha menjalankan berbagai fungsi bisnis dengan efektif dan efisien tanpa hambatan.
Inilah mengapa semakin banyak perusahaan mengadopsi layanan Business Process Outsourcing (BPO) sebagai solusi cerdas, bukan hanya untuk pekerjaan lapangan atau blue collar, tapi untuk berbagai fungsi strategis yang mendukung pertumbuhan bisnis.
Di masyarakat umum, BPO masih sering diasosiasikan dengan layanan seperti petugas kebersihan atau staf administrasi dasar. Padahal, saat ini, BPO telah berevolusi menjadi solusi strategis yang mencakup fungsi yang lebih tinggi seperti data analysis, compliance, hingga marketing activation, dan fungsi-fungsi lain yang berperan langsung dalam kesuksesan operasional perusahaan.
transcosmos Indonesia (TCID), perusahaan bisnis digital dan salah satu penyedia layanan BPO terdepan di Indonesia, telah menghadirkan layanan outsourcing lintas fungsi yang menjawab kebutuhan berbagai sektor industri, dari ritel dan asuransi hingga fashion dan organisasi nirlaba.
Vice President Director Transcosmos Indonesia, Ardi Sudarto, mengatakan, “Masih banyak yang mengira BPO hanya untuk pekerjaan manual atau repetitif dan yang berkaitan dengan layanan call center. Padahal, saat ini BPO sudah menjadi solusi strategis untuk membantu perusahaan menjalankan fungsi penting dengan lebih cepat, fleksibel, dan aman.”
“Di TCID, kami tidak hanya fokus pada efisiensi, tetapi juga memastikan kualitas, kepatuhan, dan keamanan data dalam setiap layanan yang kami berikan.”
Beberapa bentuk layanan BPO yang kini semakin banyak dimanfaatkan oleh perusahaan antara lain:
1. Data Entry dan Digitalisasi Dokumen
Setiap hari, beberapa perusahaan seperti perusahaan asuransi, menghadapi tumpukan dokumen fisik, seperti polis asuransi, formulir nasabah, dokumen pelanggan, dan dokumen-dokumen penting lainnya. Proses memindahkan data tersebut ke sistem digital bisa menyita waktu dan sumber daya jika dikerjakan internal. Di sinilah BPO hadir sebagai solusi.
Contohnya, salah satu perusahaan asuransi besar di Indonesia memanfaatkan tenaga BPO untuk menangani proses input data dan pemindaian ribuan polis nasabah. Hasilnya? Proses onboarding nasabah jadi lebih cepat dan tim internal bisa fokus pada pengembangan produk baru.
2. Data Protection Officer
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan perlindungan data pribadi dan kepatuhan terhadap regulasi seperti UU PDP, peran data protection officer (DPO) menjadi semakin penting dalam operasional perusahaan. Melalui layanan BPO, perusahaan dapat memenuhi kebutuhan ini tanpa harus membentuk unit internal baru.