Senin, Juni 23, 2025

Industri Baja yang Menghijau: Visi Sosial dan Lingkungan Krakatau Steel

Must read

Irma Hutabarat paparkan inisiatif Krakatau Steel membangun ekosistem industri baja hijau dari Lahat hingga Cilegon

Di tengah agenda besar industrialisasi dan hilirisasi nasional, Krakatau Steel tampil berbeda dalam salah satu sesi paling bernas di Iron Steel Summit & Exhibition Indonesia (ISSEI) 2025. Bukan sekadar bicara angka produksi, ekspansi pasar, atau teknologi industri, melainkan membahas sesuatu yang lebih fundamental: masa depan manusia dan lingkungan.

Dalam sesi bertajuk “Ekosistem Baja Hijau”, Irma Hutabarat, Ketua Kounitas Civil Society Indonesia, memperkenalkan pendekatan baru yang menggabungkan industrialisasi dengan keberlanjutan sosial dan ekologi.

“Kalau bicara hilirisasi, jangan cuma soal output logam. Harus juga soal nasib manusia dan nasib bumi,” ujarnya lantang, membuka paparan di panggung ISSEI 2025.

Ekosistem Baja Hijau: Pilar Baru Industri Berbasis Nilai

Irma menyampaikan bahwa Krakatau Steel kini tidak hanya mengejar skala produksi dan efisiensi, tapi juga sedang membangun sebuah ekosistem baja hijau—yakni transformasi total dari sisi energi, tata kelola kawasan industri, dan relasi dengan komunitas lokal.

Contohnya adalah pengembangan kawasan industri hijau di Lahat, Sumatera Selatan, yang tidak hanya dirancang sebagai lokasi tambang dan pabrik, tetapi juga sebagai laboratorium sosial—di mana prinsip keberlanjutan, inklusi sosial, dan tata kelola transparan diterapkan sejak awal.

Elemen utama dalam konsep ini meliputi:

  • Penggunaan energi rendah emisi dan integrasi sistem limbah hijau,
  • Penyerapan tenaga kerja lokal melalui pelatihan terstruktur,
  • Kemitraan dengan UMKM di sekitar kawasan industri,
  • Penyusunan kawasan yang memperhatikan keseimbangan ekologis dan akses masyarakat terhadap ruang hidup.

“Kalau kawasan industri dibangun tapi masyarakat sekitar tetap miskin dan lingkungannya rusak, itu bukan pembangunan. Itu pengabaian,” tegas Irma, yang sering terlibat di program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Krakatau Steel (Persero).

Mendorong Standar Baru dalam Industri ASEAN

Gagasan ini muncul dalam waktu yang sangat relevan. Industri baja global tengah berada di persimpangan antara ekspansi dan transisi. Sementara banyak negara berlomba menaikkan kapasitas produksi, Krakatau Steel menekankan makna dan tanggung jawab dari pertumbuhan itu sendiri.

Paparan Irma juga memberi dimensi baru bagi ISSEI 2025, yang sejak awal mengangkat tema “Baja Nasional, Daya Saing Regional.” Jika hari pertama ISSEI dipenuhi diskusi soal investasi, hilirisasi, dan ekspor, maka presentasi ini menjadi suara hati industri—menunjukkan bahwa daya saing sejati bukan hanya dalam angka, tapi dalam nilai dan keberpihakan.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article