Cerutu adalah tentang waktu. Dan di zaman yang serba instan ini, Slow Burn muncul sebagai manifestasi dari sesuatu yang langka: keheningan, ritme lambat, dan kendali atas momen. Buku ini bukan panduan teknis bagi perokok. Ini adalah cultural statement tentang bagaimana pria modern—yang berpikir, memimpin, dan menciptakan—menemukan ruangnya kembali.
Burhan Abe, jurnalis gaya hidup dan editor berpengalaman, mengemas cerutu sebagai lensa untuk memahami lebih dari sekadar ritual merokok. Ia membingkai cerutu sebagai language of manhood yang berkelas—setara dengan setelan bespoke, jam tangan mekanik, atau segelas scotch tua.
Namun bukan hanya gaya. Slow Burn juga menyentuh aspek ekonomi dan bisnis tembakau kelas atas. Siapa sangka bahwa Jember, kota kecil di timur Jawa, menjadi eksportir cerutu premium ke lebih dari 15 negara? Lewat profil merek seperti BIN Cigar, JT Royale, hingga Chakra One, buku ini membuktikan bahwa cerutu lokal tak hanya bisa bersaing secara kualitas, tapi juga memiliki daya jual yang kuat secara branding dan positioning global.
Ada kutipan menarik dari Jeremy Thomas—aktor sekaligus pendiri JT Royale—yang menyebut bahwa brand Indonesia sering dianggap inferior hanya karena bukan buatan luar negeri.
Pernyataan ini menjadi jantung dari sisi bisnis buku ini: bahwa cerutu juga tentang persepsi, kemasan budaya, dan narasi yang dikendalikan oleh merek. Slow Burn menyorot bagaimana lokal bisa menjadi global, asalkan dikemas dengan cerita dan identitas yang kuat.

Download e-book-nya di SINI ya.
Gaya tulis Abe lembut tapi tajam, santai tapi bermakna. Ia mengajak pembaca menelusuri lounge-lounge cerutu di Jakarta, Yogyakarta, hingga Bali. Ia menggambarkan komunitas urban yang semakin menghargai slow living bukan sebagai kemewahan, tapi sebagai kebutuhan.
Di sinilah cerutu menemukan momentumnya kembali—sebagai medium untuk pause, berpikir strategis, atau sekadar mendengarkan.
Slow Burn layak menjadi bacaan bagi Anda yang menghargai waktu, makna, dan kualitas. Bagi para pengusaha, marketer, atau profesional yang mencari perspektif baru tentang positioning, identitas brand, dan warisan budaya—buku ini memberikan banyak hal yang bisa dinikmati perlahan, seperti cerutu itu sendiri. (Laurens G. Manus)
📘 Siap menyelami dunia cerutu dan makna di balik bisnis dan gaya hidupnya? Unduh versi digital buku Slow Burn di sini:👉 Slow Burn, Cerita di Balik Gulungan Tembakau