Rabu, Juli 9, 2025

72 Pesepakbola Muda Indonesia Menjalani Barça Experience di Sentul: Upaya Membentuk Talenta Masa Depan Lewat Filosofi Total Football

Must read

Lapangan hijau di Teh Botol Ayo Arena, Sentul City, Bogor, pagi itu menjadi saksi dimulainya perjalanan 72 pesepakbola muda Indonesia dalam program pelatihan bertaraf internasional: Barça Academy Camps Jakarta 2025. Di bawah langit mendung akhir Juni, anak-anak dan remaja berusia 6 hingga 16 tahun mulai menyusuri lima hari pelatihan intensif yang menjanjikan lebih dari sekadar sesi latihan sepak bola.

“Ini bukan sekadar football camp,” ujar Kendy Chandra, Direktur Medio Sports Agency dan Project Manager Barça Academy Camps Jakarta. “Ini adalah pengalaman menyeluruh—mulai dari latihan teknis, kelas taktik, hingga tinggal di akomodasi layaknya pemain profesional. Kami menyebutnya The Barça Experience.”

Antusiasme Tinggi, Filosofi Lebih Tinggi

Sejak pendaftaran dibuka Maret lalu, kuota 72 peserta langsung terpenuhi. “Bahkan kami tidak bisa menambah slot meski permintaan terus datang,” kata Kendy. Menurutnya, besarnya animo adalah cerminan kuatnya daya tarik FC Barcelona di Indonesia—klub yang tak hanya dikenal akan gelar juara, tetapi juga filosofi permainan yang khas: tiki-taka, permainan kolektif berbasis penguasaan bola, pemahaman ruang, dan kecerdasan taktis.

Inilah nilai yang dibawa langsung oleh pelatih dari Barça Academy, Pau Gordillo, yang khusus datang dari Barcelona untuk memimpin pelatihan. “Kami tidak hanya melatih teknik,” tutur Gordillo dalam wawancara di sela sesi latihan. “Kami mengajarkan bagaimana berpikir sebagai pemain Barça: memahami ruang, merespons rekan setim, dan membuat keputusan cerdas dalam tekanan. Di sinilah pemain sejati ditempa.”

Struktur dan Standar Eropa

Program yang berlangsung 23–27 Juni 2025 ini mencakup delapan sesi latihan intensif, masing-masing berdurasi dua jam, yang dibagi ke dalam segmen-segmen 25 menit. Para peserta dibagi dalam enam kelompok sesuai usia dan kemampuan. Mereka ditangani oleh pelatih lokal yang telah melewati seminar kepelatihan resmi dari Barcelona, serta dipantau langsung oleh tim pelatih dari Spanyol.

Di luar lapangan, para peserta juga mengikuti sesi teori yang membahas taktik permainan, pengenalan cedera olahraga, hingga etika berlatih. Kombinasi ini menciptakan pendekatan holistik, di mana sepak bola bukan hanya fisik dan teknik, tapi juga pemahaman dan mentalitas.

Bacaan Menarik: Kopi 4.0, Ketika Bisnis, Budaya, dan Gaya Hidup Berkolabotrasi

Mimpi Jangka Panjang

Medio Sports Agency sendiri memiliki ambisi lebih besar. “Kami ingin jadi jembatan,” ujar Kendy. “Bukan cuma ke Spanyol, tapi juga ke pusat-pusat pelatihan di Italia, Prancis, dan Jerman. Talenta Indonesia banyak, tapi akses masih minim. Kami ingin mengubah itu.”

Gordillo pun menyatakan optimismenya. “Dalam lima hari, saya bisa melihat benih-benih yang luar biasa. Kalau mereka terus belajar dan disiplin, bukan tidak mungkin suatu hari nanti kita menyaksikan pemain Indonesia mengenakan seragam biru-merah di Camp Nou.”

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article