Oligarki baru mungkin lahir—tapi kali ini bukan dari Harvard Club, melainkan dari sekolah kader Beijing dan pabrik baja Vladivostok.
Yang Pergi Bukan Musuh, Yang Datang Bukan Malaikat
Kita tidak sedang membenci Sri Mulyani. Kita hanya sedang membaca perubahan zaman. Siapa pun yang mengerti sejarah tahu: ada masanya ekonom seperti Soemitro Djojohadikusumo (ayah Prabowo) memikirkan hal serupa: kemandirian.
Kini sejarah berputar. Prabowo seperti ingin menuntaskan ide lama itu—bukan dengan teori semata, tapi dengan tindakan konkret. Dan tindakan pertama itu: mencopot simbol rezim fiskal lama.
Bacaan Wajib tentang PR 4.0: Mengelola Persepsi di Era Digital
Sri Mulyani, Pamit
Selamat datang di Indonesia versi 2025. Tempat di mana geopolitik menentukan fiskal, dan pertemuan bilateral bisa mengganti Menteri Keuangan. Kita ucapkan salam hormat untuk Bu Ani, dan sekaligus: Selamat datang “Soemitronomic“. (*)

