Pada tahun 1576 sebuah wabah menyebabkan konflik antara Uskup Agung Carlo Borromeo, seorang pendosa dalam proses menjadi orang suci, dan walikota Milan.
Uskup Agung memerintahkan pengikutnya berkumpul di gereja untuk memohon ampun kepada Tuhan atas dosa-dosa yang telah mendatangkan wabah. Tetapi gubernur melarang orang berkumpul di bangunan tertutup untuk menghindari penularan.
Uskup Agung Borromeo pun menciptakan prosesi. Ia memerintahkan patung-patung santo dan semua peninggalan mereka dikeluarkan dari gereja dan diarak keliling kota dengan dipanggul di pundak peserta.
Lautan bunga lili, lilin kecil panjang, dan sayap-sayap malaikat berhenti di pintu setiap gereja menyanyikan himne puji bagi kebajikan-kebajikan Kristiani, dan mempertunjukkan adegan-adegan dalam hidup para santo serta mukjizat-mukjizat yang mereka ciptakan.
Pemain teater mati karena iri.
Eduardo Galeano