Kamis, Desember 19, 2024

Global Young Social Entrepreneurs, Singapore International Foundation

Must read

Tim Indonesia berhasil memenangkan program virtual global pertama Singapore International Foundation untuk wirausahawan sosial muda

Enam tim pemenang dari program Global Young Social Entrepreneurs (YSE) Singapore International Foundation (SIF) masing-masing menerima hingga S$20.000 dalam bentuk pendanaan awal untuk memulai atau mengembangkan ide bisnis sosial mereka. Untuk pertama kalinya, program ini sepenuhnya dilakukan secara online.

Setelah delapan bulan program pembelajaran, pertukaran lintas batas, dan bimbingan secara online, 15 tim – terdiri dari 28 kaum muda – berkumpul kembali untuk babak akhir YSE Global’s Pitching for Change, di mana mereka mempresentasikan ide kewirausahaan sosial mereka secara virtual kepada juri.

Para tim yang terdiri dari Bangladesh, Cina, India, Indonesia, Malaysia, Nigeria, Filipina, Singapura, dan Uganda – terpilih dari 54 tim yang terdiri dari 109 pemuda yang mengikuti program YSE 2020 Global SIF pada Juli 2020 lalu. Program YSE kali ini adalah pertama dalam 11 tahun sejarah yang dijalankan sepenuhnya secara online.

Menjelang Pitching for Change, tim terlebih dahulu menghadiri rangkaian webinar dan klinik bisnis virtual secara intensif di Workshop YSE online (Juli – Agustus 2020). Mereka kemudian dibimbing oleh konsultan bisnis terkemuka dari McKinsey & Company, Temasek International, dan para wirausahawan yang handal yang relevan dengan sektor mereka.

Para tim juga ikut serta dalam sesi YSE Spotlight, serangkaian perjalanan pembelajaran virtual yang dikurasi ke Indonesia, India, dan Singapura. Sesi ini menampilkan wirausahawan sosial dan pakar industri yang berbagi pengalaman dan wawasan mereka dengan para wirausahawan muda.

Para pembicara tersebut termasuk Kita Bisa sebagai mitra SIF, dan Ecodoe alumni YSE 2015 dari Indonesia; alumni YSE 2018 Givfunds, dan Involve dari India; begitu pula alumnus YSE 2012 Bago Sphere dari Singapura.

Melalui program YSE, para calon wirausaha sosial muda mempertajam ide bisnis mereka sebagai persiapan untuk presentasi babak final. Sebagai contoh, beberapa tim dengan bimbingan dari mentor mereka mengubah model bisnis mereka secara online sebagai tanggapan atas tantangan yang timbul dari krisis global COVID-19.

Rencana bisnis sosial tim-tim ini memberikan solusi kreatif di bidang Pertanian, Barang dan Jasa Konsumen, Makanan & Minuman, Lingkungan dan Energi, Pendidikan dan Pelatihan, Teknologi Perawatan Kesehatan dan Platform Digital, Desain Perkotaan, serta Air dan Sanitasi. Terlepas dari keragaman kebangsaan, latar belakang, dan kawasan dampak, semua tim mempresentasikan tujuan bersama untuk membuat dampak berkelanjutan melalui bisnis.

Saat upacara penutupan YSE Pitching for Change, SIF Chairman Ambassador Ong Keng Yong mengatakan: “Selama delapan bulan program YSE, para pembuat perubahan muda kami telah mewujudkan semangat ketahanan saat menavigasi tantangan di dunia nyata.

“Kami bangga mendukung mereka dalam mewujudkan impian kewirausahaan sosial mereka menjadi realitas. Pertumbuhan program YSE selama 11 tahun terakhir ini adalah sebuah bukti nilai dalam menyatukan komunitas dunia untuk berkolaborasi dan mempengaruhi perubahan positif sistemik untuk dunia yang lebih baik.”

Tim Pemenang YSE 2020

Enam tim pemenang masing-masing menerima hingga S$20,000 untuk pendanaan awal. Mereka dipilih berdasarkan dampak dan skalabilitas usaha sosial mereka, serta tingkat komitmen anggota tim.

Para Tim Pemenang adalah (urutan sesuai alfabet):

  1. Canfem (India)
  2. Fempreneur Secrets (Singapura)
  3. Gabi (Hong Kong, Special Administrative Region of the People’s Republic of China)
  4. International Changemaker Olympiad (India)
  5. Neurafarm (Indonesia)
  6. Safewheel (Bangladesh)

Profil lengkap ada di tautan ini.

SIF Governor dan Ketua Juri YSE 2020, Lian Wee Cheow, mencatat bahwa krisis COVID-19 telah meningkatkan kebutuhan wirausaha sosial untuk menangani masalah sosial.

Ia mengatakan: “Sangat menggembirakan untuk menyaksikan dorongan dan semangat dari para peserta muda ini untuk menciptakan perubahan sosial yang positif. Komitmen tim, bersama dengan ide bisnis yang inovatif dan berkelanjutan, memberi kami harapan bahwa bisnis mereka benar-benar dapat berkembang dengan baik.”

Febi Ifdillah, Chief Executive Officer Neurafarm dari Indonesia, mengatakan, “Saya telah memperoleh keterampilan dan wawasan yang tak ternilai dari workshop dan bimbingan dari mentor kami yang telah mendukung di setiap langkah kami.”

“Kami juga senang mendengar dari tim lain dan pelaku industri tentang bagaimana mereka melakukan pendekatan kewirausahaan sosial di pasar yang berbeda. Program ini memberi kami perspektif baru, dan saya berharap dapat terus terlibat dengan jaringan YSE internasional setelah program ini berakhir.”

Ms Fung Ka Yan, Director Gabi dari Hong Kong mengatakan, “Sungguh sangat memuaskan menjadi bagian dari YSE bersama tim saya. Saya senang terhubung dengan teman-teman yang berpikiran sama dari seluruh dunia. Kami menerima dukungan yang luar biasa selama ini. Kami sangat bersyukur telah memenangkan pendanaan, yang akan membantu kami mengembangkan bisnis kami untuk mempromosikan kesempatan pendidikan yang inklusif dan merata bagi semua orang.”

Akriti Gupta, Pendiri Canfem dari India juga mengungkapkan apresiasinya, “Kami berterima kasih atas dukungan dari seluruh tim YSE dan mentor kami. Kami telah belajar dan memperoleh banyak hal selama delapan bulan terakhir.”

“Sungguh luar biasa juga melihat bahwa ada pemuda-pemuda lain di seluruh dunia yang terus berupaya bahkan ketika ada rintangan yang menerjang. Kisah orang-orang yang berpikiran sama membantu kami merasa tidak terlalu sendirian.”

Huda Hamid, Pendiri Fempreneur Secrets dari Singapura, menambahkan, “YSE telah menjadi pengalaman belajar yang luar biasa. Kami menghargai kesempatan ini untuk terhubung dengan wirausahawan sosial dan pakar industri dari wilayah ini. Bimbingan dari mentor saya dan sesi YSE Spotlight, khususnya, telah membantu saya mengubah bisnis saya secara efektif. Saya percaya bahwa koneksi internasional yang dibangun akan memajukan perjalanan kewirausahaan sosial saya.” 

YSE Global berupaya untuk menginspirasi, melengkapi, dan memungkinkan kaum muda dari berbagai negara untuk memulai atau mengembangkan usaha sosial mereka. Sejak 2010, program ini telah membina lebih dari 1.200 alumni di 39 negara dan membangun jaringan 577 wirausaha sosial di seluruh dunia.

Pendaftaran untuk YSE Global 2021 sekarang telah dibuka. Bergabunglah dengan YSE Digital Roadshow pada 8 April 2021 untuk info lebih lanjut tentang program ini.

Berdasarkan studi dampak yang mengevaluasi dampak program terhadap alumni dan wirausaha sosial mereka dari tahun 2010 hingga 2019, 75 persen wirausaha sosial berkembang dari tahap awal hingga tahap permulaan dan seterusnya setelah bergabung dengan program YSE, dengan 70 persen alumni YSE terpilih masih aktif dalam menciptakan dampak sosial yang positif dan 86 persen dari tim yang didanai masih beroperasi.

Tentang Singapore International Foundation

Singapore International Foundation menjalin hubungan untuk dunia yang lebih baik. Mereka membangun hubungan yang berkelanjutan antara warga Singapura dan komunitas dunia, dan memanfaatkan persahabatan ini untuk memperkaya kehidupan serta melakukan perubahan positif.

Pekerjaan mereka didasarkan pada keyakinan bahwa interaksi lintas budaya memberikan wawasan yang memperkuat pemahaman. Pertukaran ini menginspirasi tindakan dan memungkinkan kolaborasi untuk kebaikan. Program mereka menyatukan orang untuk berbagi ide, keterampilan dan pengalaman di berbagai bidang seperti perawatan kesehatan, pendidikan, seni dan budaya, serta mata pencaharian dan bisnis.

Mereka melakukan ini karena kita semua dapat, dan harus melakukan bagian untuk membangun dunia yang lebih baik, dan sesuai dengan bayangan; damai, inklusif, dan menawarkan peluang bagi semua.

Cari tahu lebih lanjut di www.sif.org.sg

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article