Rabu, November 20, 2024

Memanfaatkan teknologi untuk pemasaran produk UMKM saat pandemi 

Must read

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan sektor perekonomian yang banyak menopang mata pencaharian di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Namun di masa pandemi Covid-19 digitalisasi menjadi jalan untuk memasarkan produk secara lebih luas. 

Hal tersebut disampaikan oleh Freesca Syafitri dalam pemaparannya pada acara webinar literasi digital yang mengangkat tema ”Pemberdayaan UMKM Selama Pandemi Covid-19” untuk warga Pekalongan, Jumat (18/6/2021).

Webinar tersebut merupakan bagian dari Program Literasi Digital Nasional: Indonesia Makin Cakap Digital, yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2021 lalu. 

Freesca menyampaikan, di Kabupaten Pekalongan 99.97 persen usaha masyarakatnya bergerak di bidang UMKM. Namun, masalahnya akses pemasarannya hanya 34 persen dengan kualitas produk 22,7 persen. 

Melihat kondisi tersebut maka ada empat sektor yang perlu dioptimalkan dalam memasarkan produk di ranah digital. ”Yaitu menggunakan cloud computing, kemudian shared economy, memanfaatkan e-commerce, dan media sosial,” paparnya kepada peserta webinar. 

Untuk bisa mempertahankan dan mengembangkan UMKM, maka mau tidak mau harus beralih ke online. Terlebih di masa pandemi Covid-19 telah memaksa masyarakat untuk melakukan aktivitas secara online

”Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, hanya ada 6 hingga 7 persen yang merupakan produk lokal di e-market, selebihnya diisi oleh produk impor. Ini artinya ada peluang untuk memasarkan UMKM dengan memanfaatkan empat komponen tadi,” imbuhnya. 

Sedangkan untuk sukses di e-market, lanjut Freesca, UMKM harus memenuhi tiga komponen untuk memasarkan produknya. ”Salah satu yang paling penting adalah foto produk. Foto produk menjadi jendela serta titik awal bagi orang untuk melihat produk yang ada di e-market. Hal ini tentu harus dibarengi dengan foto yang menarik, unik, yang akan membuat orang meluangkan waktu untuk melihat produk kita,” jelasnya. 

Kemudian yang tidak kalah penting adalah deskripsi produk. Hal ini menjadi satu paket dengan foto produk sebab deskripsi yang diberikan harus sesuai dengan gambar yang ada. ”Di marketplace, orang punya banyak sekali pilihan. Sehingga deskripsi produk yang baik akan membantu orang mengetahui lebih banyak produk yang diinginkan,” tegas Freesca. 

Sedangkan yang tak kalah penting dalam meningkatkan pemasaran produk adalah memanfaatkan marketplace ataupun e-commerce. “Kita perlu pengembangan kapasitas bagi pelaku UMKM, baik di marketplace maupun e-commerce untuk menjangkau target pasar lebih luas, ujar Freesca. 

Hal lain yang bisa dilakukan dalam strategi pemasaran adalah dengan memanfaatkan teknologi yang sudah tersedia. Hal ini bisa dimulai dengan membuat profil bisnis dan produk, menautkan Google Maps agar lokasi usaha dan barang mudah ditemukan.

Memanfaatkan search engine optimizer (SEO), misalnya dengan memanfaatkan hashtag yang berhubungan dengan produk dan bisnis atau meminta testimoni pelanggan. Serta membuat website dan blog dan memanfaatkan fitur pembayaran digital untuk mempermudah transaksi.

Selain materi digital skill yang disampaikan Freesca Syafitri, beberapa narasumber lain seperti Devie Rahmawati (pengajar UI), Mustaghfiroh Rahayu (dosen UGM), Muhammad Mustafid (UNU Yogyakarta). Dimoderatori entertainer Dennys Citra, menampilkan Bella Ashari selaku key opinion leader

Pada acara ini masing-masing narasumber menyampaikan materi dari sudut pandang empat pilar utama literasi digital, yakni budaya bermedia digital (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia digital (digital ethics), dan cakap bermedia digital (digital skills).

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article