Rabu, November 20, 2024

UMKM, pandemi Covid-19, dan tantangan transformasi digital

Must read

Revolusi 4.0 mengubah cara hidup masyarakat baik dalam berinteraksi maupun meningkatkan usaha. Khususnya di ranah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di masa pandemi juga semakin meningkat dan beralih ke sistem online

Hal tersebut disampaikan dalam webinar literasi digital dengan tema “UMKM dan Tantangan Perubahan Transformasi Digital di Era Pandemi Covid-19” yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo untuk warga masyarakat Kabupaten Cilacap, Kamis (24/6/2021). 

Literasi digital merupakan program pemerintah Indonesia yang tengah digalakkan dalam mendukung percepatan transformasi digital menuju masyarakat yang cakap digital. Program yang diluncurkan oleh Presiden Jokowi Mei lalu, akan berlangsung hingga Desember 2021.

Webinar kali ini diisi oleh sejumlah narasumber: Iqbal Aji Daryono, Edy SR, Kokok Herdhianto Dirgantoro, serta Imaduddin Indrisobir dengan materi dari sudut pandang empat pilar utama literasi digital yakni budaya bermedia digital (digital culture), aman bermedia (digital safety), etis bermedia digital (digital ethics), dan cakap bermedia digital (digital skills).

Kokok Herdhianto Dirgantoro pada kesempatan ini memaparkan sejumlah peluang UMKM yang masih bertahan hingga pandemi dengan memanfaatkan inovasi teknologi yang saat ini berkembang. 

Ia mengatakan berdasarkan data dari BPS jumlah UMKM pada hari ini sudah mencapai angka 64 juta. Hal ini menunjukkan bahwa UMKM menjadi penggerak utama roda perekonomian. 

“Bidang-bidang usaha yang masih memiliki potensi di masa pandemi di antaranya adalah dari sektor medis, pangan, kesehatan, e-commerce hingga agrikultur. Sedangkan sektor yang mengalami penurunan di antaranya ada dari sektor pariwisata, manufaktur, layanan keuangan hingga pendidikan,” runtut Kokok. 

Namun dari semua itu, secara berkesinambungan proyeksi pasca pandemi itu sektor-sektor yang mengalami penurunan akan ikut tertarik kembali dan bangkit. Hal itu didorong oleh kemampuan adaptasi masyarakat yang sudah mulai beralih ke ranah digital.

Sementara itu narasumber lain, Imaduddin Indrissobir, mengatakan, tingginya masyarakat yang sudah mengenal digital seharusnya mampu menarik pelaku UMKM untuk turut beralih ke media digital. 

“Dengan hadirnya teknologi digital, e-commerce, memaksa UMKM harus perform lebih baik, meningkatkan kualitas produknya. Sebab digitalisasi mampu menarik crowd yang banyak sehingga optimalisasi produk dan kemampuan digital juga perlu di-upgrade,” jelas Imam menambahkan. 

Menurutnya strategi digital marketing bisa ditingkatkan lagi dengan memanfaatkan platform digital yang tumbuh subur dari waktu ke waktu. “Bisa melalui e-commerce maupun medsos untuk memasarkan produk,” tegas Imaduddin.

Ia mencontohkan salah satu strategi marketing yang cukup menarik baru-baru ini adalah perusahaan makanan yang menggunakan jasa endorsement hingga mengundang banyak massa. “Di level UMKM, mungkin bisa menggunakan endorser lokal, namun yang penting di masa pandemi ini adalah mampu beradaptasi dengan kondisi,” lanjut Imaduddin.

Imad menekankan saat ini warga Indonesia sudah melek digital, hanya saja bagaimana masyarakat memanfaatkan kesempatan tersebut menjadi tantangan tersendiri yang harus diubah. Oleh sebab itu literasi digital diperlukan untuk menanamkan pola pikir baru.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article