Kementerian Kominfo bersama Debindo menggelar kegiatan webinar literasi digital dengan topik ”Pelayanan Masyarakat yang Prima Melalui Perangkat Digital” bagi masyarakat Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (24/6/2021).
Dimulai pukul 13.00 WIB, webinar yang dipandu presenter Fikri Hadil ini menghadirkan narasumber Razi Sabardi (pengamat kebijakan publik digital), M. Ilham Fatah (Kaizen Room), Muhammad Yusuf Anis (dosen Fakultas llmu Budaya UNS), Yanuar D. Saputra (pegiat literasi pendidikan) serta Jevin Julian (The Remix Vice Champion) sebagai key opinion leader.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Literasi Digital Nasional: Indonesia Makin Cakap Digital yang telah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2021 lalu. Setiap narasumber webinar akan menyampaikan materi dari sudut pandang empat pilar utama literasi digital, yakni digital culture, digital safety, digital ethics, dandigital skills.
M. Ilham Fatah dari Kaizen Room mengawali paparan dengan membeberkan sejumlah hal yang perlu dipahami dalam konteks pelayanan masyarakat yang prima melalui perangkat digital. “Pelayanan prima meliputi melakukan pelayanan sebaik mungkin kepada para pelanggan, sehingga pelanggan menjadi merasa puas,” kata dia.
Manfaat dari pelayanan prima itu salah satunya untuk upaya meningkatkan kualitas pelayanan perusahaan ataupun pemerintah kepada para pelanggan atau masyarakat, serta dapat menjadi acuan untuk pengembangan penyusunan standar pelayanan.
Ilham menuturkan, ada tiga hal yang mendasari konsep layanan prima. Pertama Sikap/Attitude. “Sikap yang harus dimiliki diantaranya sikap yang ramah, penuh perhatian, menghargai, profesional merupakan attitude positif,” ujarnya.
Kedua, konsep Perhatian/Attention. Saat melakukan pelayanan perlu memperhatikan dan mencermati keinginan pelanggan. Ketiga, konsep Tindakan/Action. Tindakan yang harus diambil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.
Ilham mengatakan kelompok yang mampu memberi pengaruh ruang digital terbagi tiga, yakni: generasi muda, perempuan, dan pengguna internet. “Generasi muda ini menjadi kelompok yang berani inovasi, tertarik mencoba hal baru dan menjadi trendsetter,” cetusnya.
Sedangkan kelompok perempuan menjadi kelompok yang lebih detail dan mudah memperhatikan brand, setia, dan lebih mudah merekomendasikan. “Sementara pengguna internet menjadi penghubung secara sosial, kontributor konten di dunia digital,” ujar Ilham.
Di sesi berikut, Muhammad Yusuf Anis (dosen Fakultas llmu Budaya UNS) menyebut perihal keragaman budaya yang terjalin dalam semangat Bhineka Tunggal Ika dan menyatukan kita sebagai Indonesia. “Sinergi budaya yang difasilitasi konektivitas digital untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan,” kata dia.
Pelayanan yang mudah, cepat, terjangkau dan berkualitas di era digital ini, menurut Yusuf, menjadi kewajiban yang harus dilakukan pemerintah kepada warganya. “Untuk mewujudkan hal ini diperlukan transformasi pelayanan publik ke arah digital untuk mempermudah pelayanan itu,” tuturnya.
“Digitalisasi pelayanan publik menjadi keniscayaan dalam upaya meningkatkan transparansi dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, terutama dalam kondisi pandemi Covid-19 ini,” tambah Yusuf.
Di wilayah Kabupaten Pekalongan, Kementerian Kominfo RI dijadwalkan menyelenggarakan berbagai kegiatan Webinar Literasi Digital: Indonesia Makin Cakap Digital sepanjang Mei hingga Desember 2021. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung percepatan transformasi digital, agar masyarakat makin cakap digital dalam memanfaatkan internet demi menunjang kemajuan bangsa.