Jakarta adalah kota dengan variabilitas harga sewa kantor paling tinggi di Asia Pasifik dalam satu dekade terakhir, menurut Indeks Variabilitas Sewa Kantor Asia Pasifik, Cushman & Wakefield 2021.
Antara tahun 2010 dan 2015, harga sewa di kota tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat dan kemudian turun 30% lima tahun setelahnya karena masuknya pasokan ruang baru dalam jumlah besar.
Mengikuti pertumbuhan pasar yang kuat pada tahun 2014, pasar perkantoran Jakarta dibanjiri dengan pasokan tambahan yang sangat besar sekitar 2,4 juta meter persegi pada rentang tahun 2015 dan 2020, sehingga melonjakkan tingkat kekosongan pasar kantor sewa ke kondisi ‘over supply’ dan menempatkan harga sewa di bawah tekanan.
Selama tahun 2019, pasar perkantoran Jakarta sebenarnya sudah mulai membaik di mana pasokan baru bisa diimbangi dengan kuatnya permintaan. Sayangnya, pandemi Covid-19 pada tahun 2020 telah membalikkan tren positif ini dan mengakibatkan pasar berada dalam pengaruh tekanan penurunan harga sewa lebih lanjut.
Harga sewa diperkirakan akan tetap di bawah tekanan berat dan pemilik gedung akan terus menghadapi tantangan antara mempertahankan sewa yang memadai dan mempertahankan penyewa, kata Lini Djafar, Managing Director, Indonesia.