Jumat, November 29, 2024

Memanfaatkan media digital untuk membumikan budaya Indonesia

Must read

Teknologi informasi dan komunikasi menjadi tempat yang tepat untuk mempromosikan budaya Indonesia. Media digital menjadi sarana praktis dalam membuat, melihat, mendistribusikan, dan memodifikasi konten budaya.

Hal tersebut menjadi topik dalam webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (3/8/2021). Kegiatan ini adalah bagian dari program nasional pemerintah Indonesia untuk menciptakan sumber daya manusia yang cakap digital dengan berpegang pada empat pilar: digital ethic, digital skill, digital safety, dan digital culture.

Dalam hal mempromosikan budaya Indonesia, salah satu narasumber Augustin Rina Herawati (dosen Universitas Diponegoro) berpendapat, teknologi digital memiliki berbagai kelebihan untuk dimanfaatkan. Data yang dikirim tak terbatas tempat, berbagai sistem komunikasi tersedia untuk menampung konten budaya, dan tentu saja biaya perawatan yang rendah karena nilai praktis dan lebih stabil.

“Sayangnya, kehadiran teknologi membuat generasi milenial meninggalkan nilai-nilai budaya dan agama. Akibatnya semakin lama sisi budaya Indonesia sendiri semakin luntur, karena arus globalisasi yang lebih cepat dengan bantuan teknologi digital,” ucap Augustin kepada 300-an peserta diskusi.

Lunturnya nilai budaya dan agama pada generasi milenial perlu mendapatkan perhatian. Menurutnya, era digital justru seharusnya menjadi tempat untuk mempromosikan budaya Indonesia agar bisa dikenal secara internasional. Di antaranya dengan memperkenalkan budaya tari, musik, makanan khas, dan jenis kebudayaan lainnya melalui media digital.

“Kemajemukan masyarakat menciptakan Indonesia sebagai negara yang kaya kebudayaan. Setidaknya ada lebih dari 3.000 jenis tarian daerah dan lebih dari 700 bahasa daerah yang bisa dilestarikan dan dikenalkan melalui media digital. Di antaranya melalui rumah kreasi atau melalui kelompok budaya dengan menggelar pertunjukan mini,” imbuhnya.

Atau, juga bisa mengenalkan kesenian Indonesia melalui ekspor barang kesenian, melalui fotografi untuk menunjukkan tempat-tempat di Indonesia. Video tentang masakan khas Indonesia juga bisa dikenalkan secara digital.

Dari sisi keamanan digital, Yoshe Angela menambahkan, kemajuan teknologi sekaligus memberikan dampak negatif, sehingga keamanan digital menjadi tantangan bagi warga digital. Keamanan digital merupakan kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, dan meningkatkan tingkat keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

“Aturan keamanan digital adalah menjaga informasi pribadi, menyalakan pengaturan privasi, menjelajah di situs yang aman, waspada sebelum mengunduh aplikasi atau dokumen, memastikan menggunakan jaringan aman, menggunakan kata sandi kuat, bertransaksi di platform yang kredibel dan cermat dalam berjejaring,” jelas Yoshe.

Dengan mematuhi aturan keamanan tersebut, warga digital dapat meminimalisir terlibat dalam kasus kejahatan digital. Baik itu penipuan berupa scam dan phising, peretasan, cyberbullying, ujaran kebencian, pemalsuan, cyber terrorism dan lain sebagainya.

“Cara aman berinternet dengan selalu log out ketika menggunakan perangkat yang bukan milik pribadi, mengaktifkan pengaturan privasi pada akun pribadi, menjelajah di situs terpercaya, menghapus riwayat penjelajahan, dan tidak menggunakan jaringan publik untuk transaksi penting,” imbuhnya.

Diskusi kali ini dipandu oleh Dannys Citra yang juga menghadirkan dua pemateri lainnya M. Aqib Malik (trainer dan motivator) dan Muhamad Achadi (Ceo Jaring Pasar Nusantara). Selain itu Rosaliana Intan Pitaloka (pegiat pendidikan dan bahasa) juga hadir sebagai key opinion leader dalam diskusi virtual ini.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article