Rabu, Desember 25, 2024

Ada seleksi alam di komunitas dunia maya

Must read

Brebes – Banyaknya media yang dapat menyampaikan pesan institusi secara masif maupun jaringan antar-kelompok yang membuat akses komunikasi lebih mudah, membuat makin banyak bermunculam komunitas dunia maya yang tergolong merakyat. Hal itu tidak lepas dari perkembangan teknologi yang berpengaruh signifikan dalam interaksi di antara sesama.

“Ini keuntungan yang lebih dari komunitas dunia maya. Bermula dari interaksi kecil antar-individu, bila komunitas sudah besar biasanya berlanjut gathering dengan tema yang variatif. Namun, akan ada seleksi alam anggota komunitas dunia maya ini,” ungkap Zain Handoko, Pengajar Pesantren Aswaja Nusantara, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis (22/7/2021).

Bertema ”Ruang Diskusi Publik Melalui Platform Digital”, pada webinar kali ini Zain menyebut ada perubahan karakteristik antara alur komunikasi model lama dengan model baru. Perbedaan itu erat kaitannya dengan tren perubahan media sekarang ini.

Media lama seperti televisi, radio dan media cetak menyajikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan. Sifatnya formal namun khalayak harus menunggu informasi pada jam yang dijadwalkan. Khalayak tidak terhubung pada media dan pengguna komunikan sifatnya anonim dan heterogen. Artinya, isi lebih diutamakan daripada hubungan pada kondisi tertentu. Sedangkan umpan balik bersifat tertunda atau tidak langsung.

Ini berbeda dengan media baru seperti media online atau media cetak yang diubah dalam bentuk digital (e-paper), TV online dan radio streaming. Informasi pada situs tertentu tidak bersifat formal sehingga kredibilitas informasi tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Menurut Zain, media digital saat ini memiliki sistem yang sangat kompleks dan sudah menjadi hal yang amat murah, karena berada dalam genggaman tangan. “Pengguna dapat terhubung secara langsung, tidak memungkinkan bersinggungan dengan ruang pribadi. Umpan balik dapat disampaikan langsung seperti memberi komentar setelah membaca berita,” jelasnya.

Narasumber lainnya, Pengamat Kebijakan Publik Digital, Razi Sabardi, menyampaikan secara umum era digital adalah suatu kondisi kehidupan atau zaman di mana semua kegiatan yang mendukung kehidupan dipermudah dengan adanya teknologi.

“Adanya sistem komunikasi baru yang lebih cepat dan efektivitas tinggi, adanya internet yang merupakan gabungan teknologi telekomunikasi dan komputer, mampu menghubungkan dunia secara bersamaan,” kata dia.

Dipandu moderator Dimas Satria, webinar juga menghadirkan narasumber Dewi Bunga (Dosen UHN IGB Sugriwa Denpasar), Rifan Azzam Amrulloh (Praktisi Hukum) dan Nadya Indry (Top 10 Putri Pariwisata Indonesia 2019) sebagai key opinion leader. (*)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article