Sabtu, November 23, 2024

Pengajaran lebih praktis berkat teknologi digital

Must read

Wonosobo – Teknologi digital membuat proses pengajaran menjadi lebih murah dan praktis. Namun demikian, ketiadaan interaksi fisik antara pendidik dan peserta didik bisa menyebabkan hilangnya kemampuan untuk menanamkan ilmu pengetahuan sebagai nilai kemanusiaan.

“Teknologi digital yang semakin berkembang memudahkan pengajar dan peserta ajar dalam proses belajar mengajar,” ujar Riant Nugroho, Pengajar dan Pegiat Literasi, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Selasa (27/7/2021).

Berkat teknologi digital, lanjut dia, pengajar dapat mengoptimalkan kemampuannya relatif tanpa batas. Seorang pengajar dapat mengajar lebih banyak dari kemampuan kelas dalam menampung peserta ajar, bahkan melampaui ruang dan waktu.

“Hanya pengajar yang berkemampuan tinggi yang bertahan, yang lain akan tergeser. Jika diizinkan pembelajaran liberal, maka sebagian besar guru akan menganggur,” kata dia.

Apabila pendidikan yang bermutu semakin sulit diakses oleh kelompok kurang mampu dan tidak sejahtera, dikhawatirkan bisa terjadi  kesenjangan digital (digital divide). Kesenjangan itu terkait dengan aspek ketidakmampuan menyediakan perangkat, keterbatasan kuota data serta jaringan telekomunikasi dan listrik.

Inilah perlu pemerataan dan peningkatan pendidikan diselenggarakan secara cepat. Tujuannya agar potensi terjadinya “kehilangan pembelajaran” atau learning loss yang sangat tinggi, terutama pada peserta sekolah menengah ke bawah, dapat teratasi.

Pada bagian lain menyikapi fenomena pesatnya perkembangan dunia digital, Riant menyarankan guru untuk meresapi pitutur Sunan Kalijaga yaitu aja gumunan, aja getunan, aja kagetan, aja aleman (jangan mudah terheran-heran, jangan mudah menyesal, jangan mudah terkejut-kejut, jangan mudah kolokan atau manja). “Sedigital apa pun, kita tetap hidup di dunia nyata,” tandasnya.

Narasumber lainnya, Kasi Kurikulum dan Kesiswaan Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Juair, pada webinar bertema ”Strategi Membangun Kecakapan Digital bagi Pengajar” kali ini menyampaikan, guru apabila mampu menguasai teknologi informasi maka daya kreativitasnya akan tumbuh. Dengan sendirinya mereka bisa membuat pembelajaran lebih menarik.

Dipandu moderator Thommy Rumahorbo, webinar juga menghadirkan narasumber Dwi Harsono (Dosen Administrasi Publik UNY), Imam Sayekti (Kepala MTsN 2 Pekalongan) dan Greget Kalla Buana (Islamic Finance Specialist/Financial Writer) sebagai Key Opinion Leader. (*)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article