Senin, November 18, 2024

800 peserta bersemangat ikuti webinar literasi digital bagi tenaga didik dan anak didik

Must read

Sekitar 800 orang lebih peserta antusias mengikuti webinar literasi digital bertema “Literasi Digital bagi Tenaga Didik dan Anak Didik di Era Digital” yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Rabu (25/8/2021).

Dipandu oleh moderator Dimas Satria, webinar kali ini menghadirkan narasumber: Ketua Bidang Akademik STAI Khozinul Ulum Blora Ahmad Syaifulloh, dosen Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Indah Wenerda, praktisi pendidikan Yuni Wahyuning, dosen Universitas Negeri Padang Siska Sasmita serta Bella Ashari selaku key opinion leader.

Mengawali paparannya, Ahmad Syaifulloh mengungkapkan, nadi tiap lini kehidupan pada era ini makin didominasi oleh masifnya penggunaan perangkat digital. Sayangnya, tingginya pemanfaatan perangkat digital berbasis internet oleh generasi muda, termasuk di dalamnya pelajar sekolah, itu juga semakin menunjukkan kebebasan akses internet rentan mengarah ke hal negatif, mulai dari pornografi, hoaks, ujaran kebencian, hingga intoleransi.

“Maka perlu dipersiapkan generasi masa depan yang memiliki kompetensi literasi digital untuk mengantisipasi risiko negatif atau penggunaan internet tak sehat ini. Sekolah perlu juga memiliki strategi khusus,” kata Syaifulloh.

Untuk bisa mengimplementasikan literasi digital bagi siswa itu, sekolah perlu memiliki strategi khusus, sehingga bisa mendorong peserta didik menggunakan sampai memproduksi informasi dari internet secara bijak dan bertanggung jawab.

Syaifulloh menjelaskan, ada lima strategi yang dapat dilakukan sekolah dalam mengimplementasikan literasi digital itu. Pertama, soal menguatkan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan sehingga paham akan fenomena literasi digital dan dapat menjadi teladan bagi setiap siswa.

Kedua, meningkatkan jumlah dan ragam sumber belajar guna memberi kesempatan kepada siswa dalam memilih sumber informasi digital. Ketiga, memperluas akses sumber belajar yang dapat dimanfaatkan, sehingga memudahkan seluruh siswa mengakses berbagai informasi dari internet.

Keempat, meningkatkan pelibatan publik yang memiliki kompetensi dalam literasi digital serta unsur tri pusat pendidikan guna memberi masukan dan pendampingan terkait pemanfaatan perangkat digital yang bijak, kreatif, dan bertanggung jawab. Kelima, menguatkan tata kelola sekolah melalui pengembangan sistem administrasi elektronik, sehingga siswa beserta seluruh warga sekolah dapat mengakses dengan mudah, tanpa terkendala ruang dan waktu.

Sementara itu, narasumber lain dalam webinar, praktisi pendidikan Yuni Wahyuning menuturkan, dalam memahami karakter berkomunikasi di dunia digital, tenaga pendidik perlu menyelipkan nilai-nilai etika pada anak didik agar dapat menggunakan perangkat digital sebagaimana fungsinya dan tetap aman.

“Sama halnya ketika kita berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain secara langsung, hal itu berlaku juga di dunia digital. Hal ini yang harus ditanamkan kepada siswa,” kata Yuni.

Yuni mengatakan, saat siswa mengakses ruang digital, sebisa mungkin minimalisir melakukan kesalahan khususnya dalam hal komunikasi. “Ajari siswa misalnya mencairkan suasana, bisa menggunakan emoticon-emoticon yang tersedia, agar komunikasi lancar, hangat, dan dalam suasana yang menyenangkan,” ujar Yuni.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article