Minggu, November 24, 2024

Berekspresi di ruang digital? Bebas, tapi masih belum aman

Must read

Teknologi digital yang semakin canggih telah menyebabkan terjadinya perubahan besar pada kehidupan manusia. Masyarakat kini telah dimudahkan dalam melalukan akses terhadap informasi melalui banyak cara, serta dapat menikmati dengan bebas fasilitas dari teknologi digital. 

”Perkembangan teknologi membuat dunia berubah. Semua aspek kehidupan, suka tidak suka, mau tidak mau, telah menuju pada digitalisasi,” kata dosen Prodi Ilmu Komunikasi UMY, Aswad Ishak, dalam webinar literasi digital bertema ”Paham Batasan di Dunia Tanpa Batas: Kebebasan Berekspresi di Ruang Digital” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk warga Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (14/9/2021).

Perkembangan teknologi juga telah memicu kenaikan para pengguna internet. Ditambah perkembangan ponsel, yang tumbuh pesat menjadi penetrasi sosial yang memainkan peran besar dalam revolusi digital dengan memberikan hiburan, komunikasi, dan konektivitas online.

Lahirnya situs jejaring sosial yang merupakan pelayanan berbasis web, memungkinkan penggunanya membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia. Hubungan antara perangkat mobile dan halaman web internet melalui media sosial telah menjadi standar dalam komunikasi digital. Ditambah lagi, situs pertemanan terus berkembang seperti Facebook, Twitter, Instagram dan lain-lain.

Sementara, mesin pencari atau search engine macam google dan wikipedia memudahkan seseorang mencari informasi apa pun dalam waktu singkat. Selain itu, perkembangan media sosial telah mengubah gaya hidup manusia saat ini. 

”Lalu, aman tidak berekspresi di ruang digital? Salah satu survei menunjukkan, masih belum aman. Karena merasa belum terlindungi dalam beraktivitas dan mengungkapkan ekspresi melalui media online,” kata Aswad kepada 180-an partisipan webinar. 

Aswad mengungkapkan, ketika menjadi pengguna internet dewasa ini diperlukan kemampuan berupa literasi digital. Yakni, pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, dan tepat. Selain itu, juga patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Aswad, agar aman dan nyaman dalam berekspresi di ruang digital, pengguna internet harus memahami keamanan digital, melindungi perangkat digital dan perlindungan data pribadi serta identitas digital. ”Selain itu juga mesti bisa menghindari dan mencegah kejahatan digital atau penipuan, dan melindungi rekam jejak digital,” tuturnya.

Perlindungan pada perangkat digital, misalnya, dilakukan dengan tidak menyertakan informasi pribadi seperti nama lengkap, tempat tanggal lahir, maupun informasi terkait privasi lainnya di platform digital. Kemudian, menggunakan password yang kuat dan menggantinya secara berkala.  

Narasumber berikut dalam webinar ini, CEO Pasardesa.id, M. Sholahuddin Nur Azmy mengatakan, ada banyak hal positif yang didapatkan dengan perkembangan teknologi saat ini. Misalnya, informasi yang melimpah ruah dan komunikasi yang semakin lancar.

Selain itu juga memudahkan dalam mendapatkan pekerjaan dan terbuka peluang berkolaborasi dengan pengguna digital lainnnya. ”Tanpa internet, kita menjadi masyarakat yang tertinggal. Karena sekarang semuanya bergerak melalui dunia digital. Tanpa internet, Anda bukan bagian dari dunia ini,” ucapnya. 

Webinar yang dipandu oleh moderator Fernand Tampubolon itu, juga menghadirkan narasumber: entrepreneur Widiasmorojati, dosen Informatika Universitas Sahid Surakarta Farid Fitriyadi, dan konsultan marketing Obin Robin selaku key opinion leader. (*)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article