Pandemi virus corona berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali pendidikan. Karena mempertimbangkan efektivitas, keamanan dan kenyamanan, metode pembelajaran online menjadi pilihan untuk mengurangi risiko terpapar virus Covid-19. Perubahan metode pembelajaran dari yang sebelumnya konvensional menjadi online tentu menjadi tantangan bagi pendidik maupun peserta didiknya.
“Perlu adanya adaptasi kebiasan baru dalam belajar secara daring (dalam jaringan) ini,” kata Dosen Magister Administrasi Publik (MAP) Universitas Ngurah Rai, Nyoman Diah Utari Dewi dalam webinar literasi digital dengan tema “Literasi Digital Sebagai Upaya Mendukung Merdeka Belajar” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pada Rabu (22/9/2021).
Menurut Dewi, penerapan pembelajaran jarak jauh jika tidak dilakukan secara baik, akan memberikan berbagai dampak buruk bagi peserta didik. Semisal saja menimbulkan stress karena tugas yang menumpuk. Kemudian anak didik bisa jenuh karena tidak ada variasi pembelajaran, depresi, hingga bisa menimbulkan pernikahan dini.
Namun di balik itu, pembelajaran jarak jauh saat pandemi Covid-19 ini memiliki banyak peluang. Seperti dapat memberikan efisiensi waktu belajar. “Belajar dapat dilakukan di mana saja, tidak terbatas ruang dan waktu. Suasana belajar juga jadi lebih rileks,” tuturnya.
Dewi mengatakan kebijakan pendidikan berkaitan erat dengan upaya menciptakan generasi penerus bangsa. “Merekalah nantinya yang akan menggantikan generasi saat ini untuk mengisi dan membangun bangsa,” ujarnya.
Narasumber lainnya, Peneliti Magister Administrasi Publik UGM, Nanik Lestari mengatakan agar pembelajaran secara online bisa sukses, bisa dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya yakni menjaga mood agar tetap bagus, baik bagi peserta didik maupun guru. “Guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran online, harus bergembira. Jangan stress,” kata dia.
Kemudian, guru dan siswa sebaiknya memahami dengan baik terlebih dulu cara mengoperasikan teknologi komunikasi untuk belajar daring. Baik itu cara menggunakan perangkat keras, seperti smartphone maupun komputer, maupun aplikasi yang dipakai.
Selain itu, untuk mengurangi beban belajar peserta didik, guru dapat membagi kelas menjadi kelompok dan memberikan tugas yang bisa dikerjakan bersama. Untuk bisa sukses belajar online ini, juga tak bisa dilepaskan dari peran orang tua di rumah. Orang tua atau wali murid bisa membantu anak agar tetap nyaman belajar dari rumah.
”Seperti dengan menciptakan rutinitas atau jadwal setiap harinya. Baik itu waktu untuk belajar, bermain, hingga bersantai,” tandas Nanik.
Lalu, meluangkan waktu setiap hari untuk berkomunikasi dengan anak tanpa gangguan televisi dan perangkat digital. Supaya bisa memahami dan memberikan solusi kesulitan yang dihadapi sang anak dalam mengikuti pembelajaran.
“Bangun juga komunikasi dengan guru atau wali murid lainnya, untuk bisa membantu menyukseskan pembejalan jarak jauh bagi anak,” ucapnya.
Dipandu moderator Nabila Nadjib, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Pradhikna Yunik Nurhayati (Dosen Fisipol UGM), Athif Titah Amithutu (Kurator Ceritasantri.id), dan News Presenter RCTI Shafinaz Nachiar, selaku key opinion leader. (*)