Kementerian Kominfo RI menggebrak Jawa Tengah melalui program literasi digital. Kali ini, webinar yang mengusung tema “Menjadi pengguna internet yang aman, positif dan kreatif” itu hadir di Kabupaten Brebes, Rabu 23 Juni 2021. Kominfo menghadirkan sejumlah pembicara top, yang sangat berpengalaman di bidangnya.
Bangkit Wismo Widargo, seorang conten creator menjadi pemateri pertama yang membagikan pengetahuannya tentang digital skill. Ia mengawali paparan dengan menukil soal kreativitas.
Menurutnya, kreativitas memungkinkan anda tidak terhanyut dalam keseruan bermain medsos. Namun juga membuat anda #MakinCakapDigital sehingga lebih mudah meningkatkan kualitas dan karakter diri.
Mas Wismo membagi pengalamannya tentang bagaimana cerdas dalam bermedia digital. Salah satu kunci cerdas bermedia digital, kata dia, adalah menumbuhkan kreatifitas.
“Karena kreativitas yang dibangun konsisten, akan melahirkan portofolio menggiurkan,”ujarnya, tegas, padat.
Dengan berpikir dan bertindak kreatif, kata dia, memungkinkan anda untuk selalu berfikir terbuka. Lebih Fleksibel menghargai proses, terus bertumbuh dalam semangat kolaborasi.
Lalu bagaimana caranya menumbuhkan pikiran kreatif? Kata Mas Wismo tidak terlalu sulit. Caranya gampang. Mulailah untuk menonton, membaca dan mendengar. Menulislah sesuatu secara rutin. Memproduksi konten secara Konsisten.
“Terpenting adalah berani melakukan eksperimen dan bergaul dengan Orang Kreatif,”katanya.
Mas Wismo mengajak generasi muda untuk memanfaatkan berbagai platform media sosial, seperti Youtube, Tiktok, Facebook dan sebagainya, untuk sumber inspirasi.
“Jadikan platform media sosial itu untuk produktifitas dan menumbuhkan inspirasi, bukan untuk hal yang remeh temeh aapalagi kejahatan,”katanya.
Mas Wismo–begitu ia akrab disapa–, tidak sendiri. Ada beberapa pemateri handal lain yang ikut berbagi pengetahuan ke peserta webinar. Mereka adalah Siska Sasmita, dosen Universitas Negeri Padang. Kemudian ada pula Zain Handoko, Pengajar Pesantren Aswaja Nusantara. Lalu Ali Rahmat, dosen STAI Alhusein Magelang.
Berkesempatan memaparkan materi di sesi kedua, Ali Rohmat lebih banyak memotret bagaimana berdigital dengan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila dan bhineka tunggal ika.
“Yaitu bagaimana menumbuhkan cinta Kasih, saling menghormati perbedaan kepercayaan di ruang digital,”ujarnya.
Sebagaimana di ruang nyata, kata Ali Rohmat, memperlakukan orang lain di dunia maya juga harus dengan adil dan manusiawi. Utamakan kepentingan Indonesia di atas kepentingan pribadi atau golongan. Berikan kesempatan setiap orang untuk bebas berekspresi dan berpendapat.
“Bangunlah kebersamaan untuk menggunakan ruang digital dengan aman dan etis. Caranya, hindari penyebaran hoaks, perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaran nama baik, provokasi maupun berkata yang tidak sopan,” jelasnya.
Mengakhiri paparannya, Ali Rohmat lantas membagikan bekal tentang tradisi atau budaya digital yang seharusnya dibangun. Apa saja?
“Produksilah konten budaya dalam kehidupan sehari-hari. Berbagi cerita tentang seni dan budaya. Lestarikan seni, budaya, dan bahasa daerah di ruang digital,”katanya.
Webinar literasi digital digagas Kominfo dan berlangsung serentak di berbagai kabupaten. Kominfo berupaya ikhtiar ini dalam rangka menumbuhkan semangat literasi digital agar penggunaan ruang-ruang digital berlangsung sehat. Acara diakhiri dengan tanya jawab dan curhat pengalaman dari Key Opinion Leader, Nadia Intan.