Berbagai platform untuk berkomunikasi banyak tersedia di ruang digital. Dengan itu, individu sebagai makhluk pribadi dan kelompok bisa menyatakan pikiran, pendapat dan perasaan.
“Tantangannya ada pada sikap dan perilaku digital. Kemampuan berbahasa yang baik dan benar dalam domain digital mencerminkan sikap terhadap bahasa dan kebiasaan berbahasa di dunia offline sehari-hari,” ungkap Frans Djalong, Dosen FISIPOL UGM, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (4/10/2021).
Peneliti Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian UGM ini menjelaskan mengapa literasi digital penting, sebab model pembelajaran digital (digital learning) tidak terelakkan bahkan menjadi kebijakan nasional dan global.
Dijelaskan, literasi digital melalui empat pilar menjamin produksi, distribusi dan konsumsi kecerdasan, berupa pengadaan barang dan pelayanan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
Konsekuensinya, ekonomi Indonesia memiliki daya saing ekonomi tingkat global, khususnya di kawasan Asia-Pasifik. Yang terpenting, daya nasional didukung daya saing antar-daerah memperkuat ekonomi nasional sebagai basis daya saing tingkat ekonomi dunia.
Dalam kesempatan itu Frans juga menjelaskan faktor keamanan untuk etika digital yaitu berkaitan dengan privasi perlindungan data pribadi dalam domain digital.
Narasumber lainnya, Lanjar Utami selaku Kepala MAN 1 Karanganyar, juga mengakui ancaman terbesar terhadap masa depan generasi bangsa ada di ruang digital. Diperlukan adaptasi untuk menguasai literasi digital, tidak hanya melek digital tetapi juga sadar dan menguasai digital.
Harapan dia, masyarakat yang melek, sadar dan menguasai kekayaan yang ada pada dunia digital (internet) mampu mendayagunakannya untuk sebesar-besarnya kemakmuran bangsa.
Lanjar sepakat dengan pernyataan Presiden RI Joko Widodo saat membuka program literasi digital nasional di Jakarta, 20 Mei 2021. Kata Presiden, tantangan di ruang digital semakin besar, konten-konten negatif terus bermunculan dan kejahatan di ruang digital terus meningkat, menjadi kewajiban kita bersama untuk meningkatkan kecakapan digital masyarakat melalui literasi digital. Dipandu moderator Anneke Liu, webinar bertema Adaptasi Empat Pilar Literasi Digital untuk Siswa ini juga menghadirkan narasumber Prasidono Listiaji (Pemimpin Redaksi agendaindonesia.com, konsultan media), Muawwin (Penulis Co-Founder Akademia Virtual Media), Musta’in Ahmad (Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah) sebagai Keynote Speech dan Astira Vern (Miss Eco International 1st RU 2018) sebagai Key Opinion Leader.