Masyarakat digital hendaknya dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menciptakan kesejahteraan. Hal ini dibahas dalam webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI untuk masyarakat Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, dengan tema “Sejahtera Lewat Online”, Kamis (14/10/2021).
Narasumber Fajarini Sulistyowati yang merupakan pengajar di APMD Yogyakarta memaknai konsep sejahtera ke dalam dua bentuk. Sejahtera dalam artian suasana hati yang positif berupa kebahagiaan, rasa aman, dan rasa puas. Serta sejahtera dalam makna tercukupi dari sisi ekonomi dan pelayanan publik. Dan dua konsep sejahtera ini bisa didapatkan di era digital saat ini jika individu mampu memanfaatkan teknologi secara positif.
Media digital memberikan peluang cukup banyak, dan internet menjadi satu teknologi yang membuat fungsi media digital semakin luas. Alasan utama masyarakat mengakses internet di antaranya untuk media sosial, komunikasi dan interaksi, game online dan belanja online.
Jika dilihat dari sisi untuk memenuhi kesejahteraan, kebiasaan-kebiasaan baru di media digital dapat diarahkan sebagai sarana untuk meningkatkan kompetensi secara mudah dan gratis. Media sosial bisa menjadi alat untuk memperluat jejaring bisnis, e-commerce menjadi tempat berjualan dengan jangkauan pasar lebih luas, media digital lainnya dapat dimanfaatkan untuk belajar bahasa tanpa perlu kursus, mendapatkan referensi tanpa perlu hadir ke perpustakaan, dan sebagainya.
“Akan tetapi kita perlu menyadari bahwa dalam kebiasaan bermedia itu kita memiliki falsafah Pancasila yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di ruang media digital. Tujuan budaya digital ini adalah untuk mempersiapkan masyarakat sebagai konsumen yang kritis dan menggunakan media digital dengan bertanggungjawab. Berperilaku di ruang digital dengan berlandaskan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” jelas Fajarini Sulistyowati kepada 300-an peserta webinar.
Sebagai warga digital sekaligus bagian dari warga Indonesia bertanggung jawab melakukan aktivitas digital berlandaskan nilai-nilai kebangsaan, baik dalam membuat konten pun berinteraksi dengan warga digital lainnya.
“Bebudaya di ruang digital dengan mengamalkan nilai cinta kasih dan menghargai perbedaan, memperlakukan orang lain secara manusiawi, mementingkan kepentingan bersama. Tidak boleh egois tetapi memberikan hak kepada orang lain untuk menyampaikan ekspresi dan pendapat, juga berkolaborasi mewujudkan ruang digital yang etis dan aman,” jelasnya.
Sementara itu digital enthusiast Mathori Brilyan menambahkan bahwa kesejahteraan di dunia digital itu bagaimana kita mengenali diri sendiri di ruang digital. Hal ini berhubungan dengan etika digital yang tujuan akhirnya adalah menciptakan keamanan dan kenyamanan di media digital.
Etika dalam bermedia digital adalah dengan menumbuhkan empati. Di dunia digital kita berhadapan dengan orang lain sehingga rasa empati ini mesti diterapkan dengan niatan untuk memberdayakan orang lain. Selanjutnya adalah menumbuhkan rasa toleranasi, selalu punya rasa welas asih bahwa segala perbedaan itu wajar.
“Toleransi menjadi hal penting karea sebagai warga digital kita juga membawa nama Indonesia harus mampu mengamalkan nilai Pancasila salah satunya nilai toleransi. Toleransi sekaligus menjadi pendidikan akhlak yang juga berlaku di dunia digital dan menjadi modal dalam berjejaring,” ujar Mathori Brilyan.
Pada setiap interaksi dan komunikasi memberikan kesan yang positif dapat mendorong terciptanya ruang digital yang harmonis. Biasakan untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari aktivitas digital, berpikir ulang sebelum bertindak agar tidak berlebihan dalam bereaksi. Karena setiap aktivitas digital akan meninggalkan jejak yang tidak bisa dihilangkan.
“Dan yang paling penting dari kebiasaan-kebiasaan baru ini adalah mengambil momen sejenak untuk melakukan refleksi. Fase ini menjadi waktu untuk menyeimbangkan antara kegiatan daring dan kegiatan luring sehingga kesehatan fisik dan mental seimbang. Meluangkan waktu untuk berinteraksi bersama di luar kegiatan daring,” imbuhnya. Kegiatan yang dimoderatori oleh entertainer Thommy Rumahorbo ini juga dihadiri oleh narasumber lainnya yaitu konsultan brandpreneur Edy SR, Co-founder Jelajah Live Agus Supriyo, serta aktor Ayonk yang menjadi key opinion leader.