Sabtu, November 16, 2024

Bijak berkomentar di ruang digital pilihan yang aman

Must read

Ruang digital yang dipicu oleh jaringan internet dan TI membuka konsep baru pola komunikasi. Semua orang bisa memberitakan, memproduksi informasi, berpartisipasi dan berkomentar di dalam ruang digital.

Bijak berkomentar di ruang digital bukan saja pilihan etis yang paling tepat namun juga pilihan paling aman ke depan, agar terhindar dari bumerang di kemudian hari.

“Bijak berkomentar dalam dunia digital menjadi sebuah keharusan dalam komunikasi di media sosial, karena akan menjadi jejak digital,” ujar Sudarman, Staf Ahli DPD RI, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (23/8/2021).

Jejak digital adalah rekam atau bukti yang dilakukan setelah beraktivitas di internet. “Apa yang kita unggah dan apa yang kita unduh berpotensi untuk dicari, dilihat, didisain, dipublikasi dan diikuti oleh orang lain. Jejak digital dapat membentuk citra diri seseorang di mata publik secara luas,” ucapnya.

Jejak digital belum tentu mudah dihilangkan jika sudah tersebar di dunia digital. “Kita hendaknya menjadikan media sosial dan aplikasi percakapan untuk mendorong sinergi dan kolaborasi untuk memberi manfaat bersama,” tambahnya.

Persoalannya, orang Indonesia terkenal sebagai warga dunia yang sangat ramah, namun dalam ruang digital terkenal paling tidak sopan, di Asia Tenggara. Data survei DCI, Microsoft, Februari 2021, dari 32 negara, Indonesia peringkat 29.

Berdasarkan survei We Are Social, 2021, dari populasi penduduk Indonesia 274,9 juta jiwa terdapat 345,3 juga ponsel yang terkoneksi dengan internet, sedangkan pengguna internet sendiri ada 202,6 juta dan pengguna media sosial 170 juta.

Karena faktor itulah pemerintah terus menggalakkan literasi digital bahkan menjadi kebutuhan saat ini. Tujuannya untuk meningkatkan kecakapan digital, memahami pentingnya keamanan digital, memahami etika dalam komunikasi dunia digital dan upaya membentuk budaya digital yang baik dan sehat.

Narasumber lainnya, Isharsono selaku Founder Istar Digital Marketing Center menyatakan ada tiga skill yang harus dimiliki agar bijak dalam ruang digital. Ketiganya adalah memahami bahasa mesin dan bahasa manusia di dunia digital, berkomunikasi secara baik/profesional di sosial media dan paham cara mengoperasikan gadget, laptop serta aplikasinya termasuk platform-platform yang dibutuhkan.

Dipandu moderator Mafin Rizqi, webinar juga menghadirkan narasumber Gusti Putu Agung Widya Goca (Dosen FEB UNR & Founder CV Goca Techno Abadi – IAPA), Widiasmorojati (Entrepreneur), dan Tya Lestari (Mom Influencer) sebagai Key Opinion Leader (*)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article