Model pembelajaran sebelum teknologi digital maju adalah melalui tatap muka langsung. Seiring dengan perkembangan teknologi, model pembelajaran bisa jadi tidak lagi harus tatap muka (face to face). Perubahan itu terjadi sejak pandemi Covid-19 melanda hampir seluruh negeri.
“Pandemi mendorong guru berimprovisasi untuk menuntaskan pembelajaran, di kala pembelajaran tatap muka tidak diperbolehkan,” ujar Agus Mahasin, Kasi Guru pada Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Tengah, saat menjadi narasumber webinar literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk masyarakat Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Jumat (23/7/2021).
Pada awal pandemi, beberapa inovasi yang dilakukan oleh guru antara lain tetap menjalankan pembelajaran tatap muka secara kelompok kecil di rumah guru. Atau sebaliknya guru melakukan kunjungan ke rumah siswa serta melalui komunikasi WA group dengan wali murid. “Agar pembelajaran efektif, guru harus mencari cara paling efektif agar anak didik bisa menguasai konten kurikulum,” kata dia.
Selanjutnya, guru menggunakan aplikasi e-Learning yang telah disiapkan oleh Direktorat KSKK maupun menggunakan aplikasi manajemen pembelajaran yang sifatnya free seperti google classroom dari akun personal google.
Dilihat dari waktunya, lanjut Mahasin, pembelajaran bisa dikelompokkan menjadi yaitu sinkron (Synchronous Learning), waktunya antara pendidik dan peserta didik sama. Sedangkan (Asynchronous Learning) waktunya antara pendidik dan peserta didik berbeda.
“Dengan bervariasinya model pembelajaran yang bisa dipilih di era digital, guru dituntut untuk lebih kreatif agar tujuan pendidikan bisa tercapai, dengan mempertimbangkan karakteristik model dan pola pembelajaran dan latar belakang peserta didik,” jelasnya.
Narasumber lainnya, Eko Sugiono (Internet Marketing) menjelaskan fenomena terjadinya perubahan aktivitas dan bekerja masyarakat setelah adanya pandemi.
“Kehadiran teknologi informasi sebagai bagian dari kebutuhan masyarakat semakin mempertegas wawasan teknologi,” ucapnya.
Perubahan juga dirasakan oleh kalangan pendidikan bahkan dunia pendidikan merupakan sektor yang paling terdampak akibat pandemi.
Dipandu moderator Harry Perdana, webinar bertema “Adaptasi Pembelajaran Online di Masa Pandemi Covid-19” ini juga menghadirkan narasumber Daru Wibowo (Lecturer of Komunikasi Pemasaran), Sopril Amir (Program Coordinator at Tempo Institute), dan Asharizky (Duta Generasi Berencana Kota Surakarta 2018) sebagai Key Opinion Leader. (*)