Selasa, Desember 24, 2024

Pembelajaran daring: kolaborasi orangtua, guru dan siswa diperlukan

Must read

Literasi digital merupakan kecakapan menggunakan internet, dan penggunaan media digital dalam melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif.

Dosen UNS, Reza Sukma Nugraha mengatakan kecakapan digital itu merupakan kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta sistem operasi digital.

Sedangkan indikator kecakapan digital meliputi lanskap digital, mesin pencari, aplikasi percakapan dan media sosial.

“Selain itu juga dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital,” katanya dalam webinar literasi digital dengan tema “Pendidikan Bermutu Untuk Generasi Anak Digital” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kota Tegal, Jawa Tengah, pada Senin (18/10/2021).

Menurut Reza, kondisi pembelajaran dalam jaringan (daring) di masa pandemi seperti saat ini memberikan dampak berupa mempercepat digitalisasi pendidikan, mengenalkan teknologi informasi secara menyeluruh.

“Kemudian juga menyadarkan bahwa tanggung jawab mendidik bukan semata kewajiban institusi formal,” kata dia.

Reza mengatakan pendidikan bermutu di era digital bisa ditunjukkan dengan beradaptasinya dengan perkembangan teknologi. Kemudian orientasi prestasi untuk peningkatan kapasitas diri, bukan sekedar kompetisi. “Lalu, adanya  kolaborasi antara orang tua, pendidik dan peserta didik,” tuturnya.

Dalam pelaksaan pembelajaran digital ini, orang tua atau wali murid harus mengetahui perannya. Yakni menjadi guru pertama bagi anak, mengidentifikasi minat bakat anak dan mengakomodasi pengembangannya, memantau roses dan hasil pembelajaran anak.

“Peran orang tua juga meningkatkan literasi digital untuk mengedukasi anak dalam menggunakan gawai dan mengomunikasikan berbagai upaya peningkatan prestasi dengan guru atau profresional lain,” tuturnya.

Sedangkan pelajar, agar sukses dalam pembelajaran daring yakni menggunakan gawai dengan bijak, memanfaatkan sumber belajar seluas-luasnya, meningkatkan kerja sama.

Selanjutnya yakni meningkatkan kapasitas diri, mengikuti kompetisi yang menunjang pengetahuan dan keterampilan, mengombinasikan pengalaman belajar daring dan luring.

Reza menambahkan, dalam penggunaan teknologi digital untuk menunjang pembelajaran secara daring, harus disertai dengan kemampuan digital safety. Yakni kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalsis, dan meningkatkan tingkat keamanan digital dalam  kehidupan sehari-hari.

“Untuk kegiatan positif dan tidak merugikan diri sendiri atau orang lain, serta lebih bijak dalam menggunakan fasilitas tersebut,” ucapnya.

Narasumber lainnya, dari Kaizen Room Adetya Ilham mengatakan kompetensi digital yang perlu dimiliki untuk pembelajaran di era digital ini yaitu kemampuan memilih media digital, kemampuan menyaring informasi, mengajarkan cara mendeteksi dan menyaring informasi yang layak diterima, kemampuan mengatur waktu, dengan tidak menggganggu aktivitas penting sehari-hari.

“Selain itu juga kemampuan membagi informasi, biasakan membaca, memahami dan mempertimbangkan sebelum dibagikan,” ucapnya. Dipandu moderator Dimas Satria, webinar kali ini juga menghadirkan Akhmad Farkhan (Kepala Kankemenag Kota Tegal), Noviana Dewi (Dosen STIKES Nasional Surakarta), dan Putri Tenun Songket Indonesia Julia RGDS, selaku key opinion leader.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article