Jumat, November 29, 2024

Merdeka belajar menciptakan pendidikan ideal era digital

Must read

Merdeka belajar menjadi harapan baru reformasi pembelajaran yang mengacu pada perubahan paradigma pendidikan.

Dalam merdeka belajar ini menitikberatkan pada aktivitas merancang kurikulum, mengembangkan metode pembelajaran, melakukan revaluasi,  membuat pembelajaran yang fleksibel dari segi konten serta merumuskan strategi mengajar.

“Konsep pendidikan online pada merdeka belajar berfokus pada perkembangan pola pikir pengembangan kognitif siswa agar mampu berpikir kritis dengan kemampuan analisis yang baik,” kata praktisi pendidikan Anggraini Hermana saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema “Pendidikan Online: Era Baru Merdeka Belajar” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (25/10/2021).

Dalam webinar yang diikuti ratusan peserta itu, Anggraini membeberkan

merdeka belajar penting untuk menghadapi tantangan industri 4.0.

“Era 4.0 ini merupakan industri berbasis data teknologi, semua siswa diharapkan bisa memecahkan masalah dengan kesimpulan yang benar dan akurat ketika mereka masuk di dunia industri yang telah mengadopsi e learning dan artifisial intelijen itu,” tegas Anggraini.

Menurutnya, inovasi siswa yang diharapkan mampu mengembangkan minat bakat nya. “Penerapan di sekolah berupa perluasan penilaian meliputi penugasan dan portofolio siswa dalam mengaplikasikan teori menjadi sebuah hasil yang nyata,” kata dia.

Anggraini mengatakan ada sejumlah syarat infrastruktur dasar pada pendidikan merdeka belajar di era transformasi digital. Antara lain jaringan internet stabil berkecepatan tinggi serta infrastruktur yang memadai. Lalu instrumen pembelajaran berbasis digital dan tenaga pendidik yang sudah ter-literasi digital dengan baik.

“Digital skill yang diperlukan dalam kurikulum merdeka belajar baik soft skill maupun hard skill akan membuat siswa kreatif. Sehingga dalam merancang varian konsep belajar perlu memanfaatkan optimal ruang pribadi,” kata dia.

Dalam beradaptasi dengan teknologi serta media digital sebagai alat media belajar maupun untuk mengerjakan tugas perlu menerapkan sistem pembelajaran tematik. Dengan melaksanakan optimal active learning.

“Bentuk literasi yang dapat memacu siswa untuk berpikir kritis seperti mengembangkan potensi minat dan bakat dengan meningkatkan kecakapan literasi digital, jadi mari ciptakan era baru merdeka belajar dalam daring online yang inovatif dan menyenangkan,” tegas Anggraini.

Narasumber lain webinar itu, dosen Universitas Bangun Nusantara Sukoharjo Retno Tri Nalarsih mengatakan tingkat pengetahuan dasar mengenai informasi yang mengandung hoaks dan ujaran kebencian mesti menjadi bekal pengguna dalam mengakses ruang digital.

“Ini sebagai bekal dasar kita pula dalam berinteraksi, berpartisipasi dan berkolaborasi di ruang digital sesuai dengan kaidah dan peraturan yang berlaku, dan tak terjerat hukum,” kata dia.

Selain itu, Retno menekankan pentingnya seorang pengguna memiliki pengetahuan dasar dalam berinteraksi dan bertransaksi secara elektronik di ruang digital.

“Sehingga terhindar dari berbagai macam penipuan online, belanja daring dan aktivitas ekonomi yang merugikan,” kata dia.

Webinar itu juga menghadirkan narasumber pengembang media seni Tomy Widiyatno, redaktur Langgar.co Abdul Rohim, dan dimoderatori Kneysa Sastrawijaya, serta Dimas Sakti Nugraha selaku key opinion leader. (*)

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article