Kamis, November 28, 2024

Membangun sikap profesional sebagai modal hadapi era digital

Must read

Ada sejumlah hal yang harus dipersiapkan pelajar untuk menyambut era digital agar memiliki sikap profesional.

“Sikap yang harus dimiliki seorang pekerja di masa depan adalah attitude atau sikap profesional,” kata kreator konten Padasuka TV Yusuf Mars saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema “Pendidikan Online sebagai Upaya Mendukung Merdeka Belajar” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (25/10/2021).

Dalam webinar yang diikuti ratusan peserta itu, sikap atau attitude itu adalah agar seseorang mampu mendapatkan kepercayaan dari orang lain.

Yusuf mengatakan memiliki attitude yang baik itu sangat penting daripada aptitude atau bakat. Sebab di era yang serba digital ini bekerja pun tidak harus saling bertatap muka. Walaupun tidak bertemu langsung dengan atasan atau klien, seseorang harus tetap bekerja secara profesional. Sebagai contoh cobalah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan deadline.

“Walaupun seseorang tersebut memiliki passion dan kreativitas tinggi tapi attitude-nya nol, banyak yang tidak akan mempekerjakan mereka,” kata dia.

Yusuf mengungkap perlunya memperluas networking merupakan suatu hal yang juga wajib di masa depan. Dengan memiliki networking yang kuat akan membuka kesempatan yang lebar. “Dunia itu sangat luas dan kita harus bergaul dengan banyak orang yang berhubungan dengan profesi yang kita tekuni,” kata dia.

Jangan batasi pergaulan, kata Yusuf. Contohnya seorang animator memiliki karya yang bagus untuk dibuat menjadi sebuah animasi.

“Optimalkan teknologi dan smartphone sebagai modal bekerja,” kata dia. Pemanfaatan smartphone sebagai media pembelajaran bisa mendukung learning pembelajaran lebih menyenangkan.

“Karena mendukung tanpa kenal ruang dan waktu, para siswa dapat belajar meskipun berada di luar kelas. Dengan menjelajahi website e-learning pembelajaran akan lebih menyenangkan karena disertai video-video tentang materi pelajaran,” kata dia.

Bagi Yusuf, e-book sebagai bagian teknologi juga memudahkan membaca buku saat ini. Para siswa dapat membaca buku dengan mudahnya menggunakan smartphone tanpa buku berbentuk fisik. Sehingga membaca buku akan lebih menyenangkan karena bisa dilakukan dimana dan kapan saja.

“Mesin pencarian di internet sangat membantu para siswa dalam mencari sebuah informasi atau materi tentang pembelajaran. Wawasan pengetahuan para siswa akan lebih berkembang dengan memanfaatkan smartphone dengan baik, media sosial untuk pembelajaran pun banyak sekali yang dimanfaatkan oleh guru dan siswa misalnya Edmodo,” kata dia. Aplikasi Edmodo ini didesain seperti metode di kelas guru akan lebih aktif berkomunikasi dengan siswa.

Yusuf menambahkan, dalam pembelajaran online, banyak sekali manfaat yang didapat siswa ketika melaksanakan pembelajaran daring. Salah satunya siswa dapat menciptakan suasana belajar yang nyaman dan sesuai dengan keinginannya. Selama proses pembelajaran daring siswa akan belajar secara mandiri dan merasakan pengalaman belajarnya sendiri.

“Jadi pada dasarnya pengalaman belajar ditentukan bagaimana siswa mendapatkan suatu pengetahuan sedangkan komunikasi penting untuk menyelaraskan pemahaman siswa dan guru,” kata dia.

Narasumber lain webinar itu, content writer tarbiyahislamiyah.id Devi Adriyanti menyarakan, untuk mewujudkan mandiri dan merdeka belajar, siswa bisa memulai dengan mengidentifikasi kebutuhan belajar untuk menentukan tujuan belajar. “Dari situ siswa bisa menyiapkan rencana belajar lalu mencari sumber daya yang diperlukan dan melaksanakan rencana belajar serta mengevaluasi hasil proses belajar,” kata dia.

Devi menambahkan, yang harus diingat, pendidikan adalah proses pendidikan sedangkan sebagai pendukungnya adalah teknologi. Manfaat teknologi digital atau online bagi pendidikan untuk dokumentasi pencatatan, sebagai sumber pengetahuan informasi yang sifatnya mengarahkan, membimbing, dan sarana mengapresiasi.

“Manfaat digitalisasi bagi pendidikan untuk manajemen sebagai tata kelola sekolah yang baik meliputi transparansi, akuntabilitas, partisipasi, pengelolaan data dan informasi yang baik,” kata dia. Webinar itu juga menghadirkan narasumber wartawan senior Teguh Setiawan, marketing specialist Khoirul Anwar, serta dimoderatori Dimas Satria serta Steve Angkasa selaku key opinion leader.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article