Kemajuan teknologi telekomunikasi menuntut adanya transformasi, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Kehadiran teknologi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang merupakan kunci untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar menjadi unggul.
Penerapan metode online learning (e-learning) menjadi suatu keniscayaan dan pilihan terbaik bagi dunia pendidikan, terlebih dengan adanya wabah Covid-19 yang memaksa adanya pembatasan aktivitas untuk mengurangi penyebarannya.
Pemimpin Redaksi agendaindonesia.com, Prasidono Listiaji mengatakan, berbagai institusi pendidikan saat ini mulai memanfaatkan teknologi dan menerapkan sistem pembelajaran online untuk menunjang aktivitas pembelajaran.
Penyajian sistem pembelajaran online (e-learning) berbasis web ini lebih interaktif dan bersifat borderless, inilah yang memungkinkan aktivitas pembelajaran dan perkuliahan bisa dilakukan secara efektif dan efisien.
“Ruang digital kini menjadi ruang kelas baru dimanfaatkan untuk belajar. Ruang digital bisa untuk beraktivitas antara guru dengan murid, mempelajari cara komunikasi kekinian,” kata dia dalam webinar literasi digital dengan tema “Transformasi Digital Untuk Pendidikan yang Lebih Bermutu” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Rabu (27/10/2021).
Wartawan senior yang akrab disapa Inod itu menegaskan pentingnya guru dan murid untuk bisa beradaptasi menggunakan teknologi informasi komunikasi agar pembelajaran secara online bisa efektif dan efisien.
Adapun cara untuk beradaptasi menggunakan teknologi, bagi guru yakni dengan mengenali aplikasi pendukung yang bisa memberikan kegiatan belajar mengajar.
Kemudian juga menggunakan aplikasi untuk menciptakan skenario kegiatan belajar terbaik dengan membuat konten terbaik dan mendorong siswa untuk memberikan partisipasi terbaik mereka. Selain itu juga membuat grup kelompok guru untuk belajar teknologi.
Narasumber lainnya, Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMK Muhammadiyah Kutowinangun, Gunawan lebih menekankan kepada pentingnya memiliki digital skills, yakni kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak teknologi informasi komunikasi (TIK) serta sistem operasi digital.
Gunawan menyebut, baik tenaga pendidik maupun peserta didik juga harus mempunyai kemampuan empat pilar literasi pendukung transformasi digital.
Adapun empat pilar tersebut di antaranya digital skill, digital culture, digital ethics, dan digital safety. Untuk digital culture merupakan bentuk aktivitas masyarakat di ruang digital dengan tetap memiliki wawasan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila, dan kebhinnekaan.
Sementara itu, digital ethics adalah kemampuan menyadari mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, digital safety sebagai kemampuan masyarakat untuk mengenali, menerapkan, meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital.
“Dampak positif kemajuan teknologi berupa menghubungkan orang seluruh dunia, penyebaran informasi semakin cepat, munculnya media sosial. Kemudian berbagi file dan dokumen mudah, serta pemerataan pendidikan,” ucapnya. Dipandu moderator Thommy Rumahorbo, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Amin Nurbaedi (Pengawas PAI), Seni (Guru PAI di TIT Arafah Boyolali), dan Musisi Nanda Candra, selaku key opinion leader.