Jumat, November 15, 2024

Era teknologi, pentingnya kemampuan kecakapan digital bagi masyarakat

Must read

Manusia digital merupakan hasil revolusi keempat umat manusia yang mencakup dan melibatkan semua orang. Masyarakat kini telah berubah menjadi manusia digital.

Anggota Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR RI, Nusran Joher mengatakan teknologi telah mengubah cara masyarakat dalam berkomunikasi, bekerja, berdagang, dan bertransaksi. Menurutnya, manusia dan masyarakat digital mengeksplorasi transformasi meliputi seluruh sendi kehidupan. 

“Sebentar lagi semua orang di planet bumi ini akan terkoneksi secara digital dan semua orang punya kesempatan untuk bisa bangkit dari kemiskinan melalui keterbukaan,” katanya dalam webinar literasi digital dengan tema “Menjadi Pengguna Internet yang Beradab” yang digelar Kementerian Kominfo dan Debindo bagi warga Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada Senin (08/11/2021).

Adapun tantantan modern masyarakat digital saat ini yaitu kurangnya kecakapan digital dalam menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak menimbulkan penggunaan media digtal yang tidak optimal.

Kemudian rendahnya etika digital berpeluang menciptakan ruang digital yang tidak meyenangkan karena terdapat banyak konten negarif. Selanjutnya yakni lemahnya budaya digital menimbulkan pelanggaran hak warga digital.

“Tantangan selanjutnya, berupa rapuhnya keamanan digital berpotensi terhadap kebocoran data pribadi maupun penipuan digital,” tuturnya.

Nusran mengatakan masyarakat saat ini perlu memiliki kemampuan kecakapan digital yakni kemampuan individu dalam mengetahui, memahami dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak tenologi informasi dan komunikasi serta sistem operasi digital.

Narasumber lainnya, Dosen UIN Sunan Kalijaga, Waryani Fajar Riyanto lebih menekankan pada kemampuan memiliki kemampuan empat pilar literasi digital.

Pilar literasi digital yang dimaksud itu yakni Etika digital yaitu kemampuan individu dalam mempertimbangkan baik atau buruknya sebuah tata kelola digital dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian, budaya digital berupa hasil olah pikir, kreasi dan cipta karya manusia yang berlandaskan teknologi internet. Lalu, keterampilan digital yaitu kemampuan untuk secara efektif dan kritis menavigasi, mengevaluasi dan membuat informasi dengan menggunakan berbagai teknologi digital.

Selanjutnya adalah keamanan digital yang merupakan aktivitas untuk melindungi informasi dari terjadinya tindakan kriminal (cyber crime) terhadap sumber daya digital.

Fajar juga memberikan tips dalam menggunakan teknologi atau perangkat digital secara aman, seperti membangun pengetahuan untuk memproteksi diri, membentuk kesadaran untuk saling melindungi antarwarga digital dan meningkatkan kesadaran dan kebiasaan untuk selalu waspada di dunia digital.

Fajar memaparkan beberapa cara untuk melindungi data pribadi di ruang digital itu seperti dengan tidak semabrangan memberikan informasi kependudukan, nomor ponsel, nomor rekening bank, nama orang tua, riwayat kesehatan, data pribadi lainnya.

Kemudian tidak menampilkan data pribadi di lokasi publik, membuat sistem perlindungan untuk database data pribadi, selalu memperbarui antivirus di komputer dan ponsel pintar, membuat password dengan kombinasi yang kompleks tapi tetap mudah diingat.

Dipandu moderator Anneke Liu, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Ahmad Taufik (Guru PAI), Soleh Baedowi (Guru PAI SDN Cirendeu 01 Kabupaten Tegal), dan TV Presenter, Venabella Arin, selaku key opinion leader.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article