Pendidikan jarak jauh merupakan pendidikan formal yang berbasis lembaga yang peserta didik dan instrukturnya berada di lokasi yang terpisah. Sehingga, memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamnya.
Hal tersebut dikatakan oleh co-founder jelajah.live, Agus Supriyo dalam webinar literasi digital dengan tema “Pentingnya Literasi Digital Dalam Meningkatkan Kualitas Tenaga Pendidik dan Peserta Didik” yang digelar Kementerian Kominfo bersama Debindo bagi warga Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (09/11/2021).
Agus mengungkapkan sistem pembelajaran jarak jauh mempunyai karakteristik yang berbeda dengan praktik pembelajaran konvensional secara tatap muka. Sistem pembelajaran jarak jauh memiliki karakteristik yaitu pemisahan antara pengajar dan pembelajar, pengaruh institusi atau organisasi pendidikan.
Kemudian penggunaan media yang menghubungkan guru dan pembelajar, berlangsungnya komunikasi dua arah, serta memperhatikan pembelajar sebagai individu yang belajar.
“Penerapan pembelajaran jarak jauh ini juga memunculkan peluang dan tantangan. Untuk peluangnya yakni lebih fleksibel, murah, dan bisa lebih berkembang,” ujarnya.
Sedangkan untuk tantangannya, Agus menyebut di antaranya yakni minumnya observasi, penegakan disiplin, bisa lebih banyak gangguan karena peserta didik yang bisa jadi tanpa pengawasan dalam melaksanakan pembelajaran.
Selain itu, tantangan lain yakni pendidik maupun peserta didik harus melakukan adaptasi dengan media digital yang dipakai dalam pelaksanaan pembelajaran online ini. Tantangan selanjutnya, yaitu ancaman berupa gangguan mental yang disebabkan karena kecanduan memakai perangkat teknologi seperti gadget atau telepon pintar.
Agus membeberkan tips dalam menjalankan pembelajaran online bagi siswa agar terhindar dari dampak negatif. Tips yang pertama yang dengan membuat jadwal waktu belajar dan mentaatinya.
Kemudian menentukan ruang khusus untuk belajar, membayangkan situasi yang sama dengan sebelum pandemi. Lalu, mengenali paltform digital yang digunakan, mengambil waktu untuk beristirahat. “Ikuti selalu perkembangan yang ada dan tetap menjalin hubungan dengan teman-teman sekelas,” ujarnya.
Sedangkan tips pembelajaran online bagi pendidik yakni dengan menjadikan teknologi pendidikan sebagai asisten, berinteraksi dengan siswa atau keatif dalam membawakan pembelajaran.
“Saat proses pembelajaran, berikan umpan balik secara rutin dan tetap konsisten lakukan small improvement. Tak hanya itu saja, pendidik juga agar meminta masukan atau umpan balik dari siswa,” tuturnya.
Sementara, untuk menghindari kebosanan, guru bisa juga dengan lebih kreatif dalam penyajian bahan pembelajaran secara kreatif. “Gunakan aplikasi pendukung untuk memaksimalkan pembelajaran online,” kata dia.
Narasumber lainnya, brandpreneur Edy SR mengatakan, media sosial yang dilunya dianggap untuk tempat main-main kini harus jadi tempat untuk bisa mengembangkan potensi. “Kini, cara berpikirnya mesti diubah. Media sosial harus jadi tempat potensi kita berkembang,” cetusnya.
Dipandu moderator Agung Prakoso, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Sukendar (Ketua MKKS SMP Kabupaten Sleman), Edy Budiyarso (Managing Director Indoplus Communication), dan Professional Public Speaker, Bella Ashari, selaku key opinion leader.