Selasa, November 26, 2024

Cara mengembangkan minat dan bakat dengan teknologi

Must read

Pada era teknologi saat ini, masyarakat khususnya anak muda perlu memiliki kemampuan dalam mengakses, mencari, menyaring, dan memanfaatkan setiap data dan informasi yang diterima dan didistribusikan dari dan ke berbagai platform digital yang dimilikinya.

Skill ini penting karena kemampuan tidak cukup hanya bisa mengoperasikan berbagai perangkat teknologi informasi komunikasi (TIK) dalam kehidupannya sehari-hari, tetapi juga harus bisa mengoptimalkan penggunaannya untuk sebesar-besar manfaat bagi dirinya dan orang lain.

Penulis & Co-Founder Akademia Virtual Media, Muawwin mengatakan kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.

Muawwin menyebut perkembangan teknologi saat ini juga mempunyai tantangan dan peluang. Tantangannya berupa remaja menghabiskan waktu di internet lebih 5 jam per hari.

“Fakta menunjukkan akses anak Indonesia terhadap konten pornografi per hari rata-rata 25 ribu orang. Selain itu juga diketahui akses internet yang tidak sehat penyebaran hoaks, ujaran kebencian, intoleransi,” katanya.

Hal tersebut diungkapkannya dalam webinar literasi digital dengan tema “Mengembangkan Minat dan Bakat dengan Literasi Digital” yang digelar Kementerian Kominfo bersama Debindo untuk warga Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (17/11/2021).

Sedangkan untuk peluang itu sendiri, Muawwin menyebut perkembangan terknologi telah membuat lahirnya lapangan kerja baru berbasis media digital, munculnya ekonomi kreatif, dan membantu mengembangkan kemampuan literasi tanpa teks cetak.

Menurut Muawwin, dalam menggunakan media digital, pengguna terlebih dahulu harus bisa mengidentifikasi minat dan bakatnya. Minat itu sendiri berupa tindakan yang dilakukan dengan rasa senang, sedang bakat yaitu jika seseorang mudah melakukannya.

Muawwin mengatakan teknologi bisa diupayakan untuk mengembangkan potensi melalui kosntruksi minat dan bakat. Menurutnya ada beberapa cara mengembangkan minat bakat dengan teknologi.

Pertama yakni dengan mengunduh aplikasi yang sesuai dengan minat dan bakat anak, contohnya mengggambar, mendesain, bermain musik serta games memecahkan teka teki. Kemudian juga bisa menggunakan media sosial untuk mengembangkan minat dan bakat, maupun bergabung dengan komunitas. “Cari tahu minatmu, pilih aplikasi yang mendukung latihan. Lakukan secara rutin,” ujarnya.

Narasumber lainnya, Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag Jawa Tengah Nur Abadi lebih menekankan pada etika digital. “Etika digital ini berupa kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari,” kata dia.

Nur Abadi mengungkapkan menggunakan media digital mestinya diarahkan pada suatu niat, sikap, dan perilaku yang etis demi kebaikan bersama.

Menurutnya, dalam komunikasi di ruang digital juga harus didasari dengan etika, yakni menggunakan kata-kata yang layak dan sopan, waspada dalam menyebarkan informasi yang berkaitan dengan SARA, pornografi dan kekerasan. Menghargai karya orang lain dengan mencantumkan sumber dan membatasi informasi pribadi yang ingin disampaikan.

Dipandu moderator Yade Hanifa, webinar kali ini juga menghadirkan narasumber Ahmad Thoha (Praktisi dan Konsultan Pendidikan), M. Harun Al Rasyid (Kasi PD Pontren Kankemenag Kabupaten Semarang), dan Duta Wisata Indonesia 2017, Indira Wibowo, selaku key opinion leader.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article