Rabu, November 27, 2024

Bijak berinternet demi hindari pencurian identitas pribadi

Must read

Masyarakat kini semakin terbiasa dengan digitalisasi, karena terbukti menawarkan berbagai kemudahan dan kepraktisan di dalamnya. Sayangnya, berbagai kemudahan digital itu mengundang kekhawatiran akan keamanan, terutama dalam hal privasi data pribadi.

Berbagai kasus data pribadi yang diperjualbelikan seperti nama, alamat dan kontak menjadi ancaman makin serius bagi pengguna digital, terutama bagi mereka yang doyan melakukan transaksi online.

”Berbagai kasus pencurian itu membuat kita mau tak mau tak gampang percaya dan harus tetap waspada serta berhati-hati terhadap informasi apapun yang kita bagikan maupun kita terima di internet,” kata konsultan media Purwanto saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema ” Membangun Budaya Literasi menuju Siswa Cakap Digital” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (18/11/2021).

Dalam webinar yang diikuti ratusan peserta itu, Purwanto membeberkan informasi yang ada di internet ada yang terverifikasi dan ada yang belum terverifikasi kebenarannya. Informasi yang belum terverifikasi ini kerap berupa jebakan yang mengarah pada pencurian data pribadi pengguna yang mengaksesnya.

“Untuk menghindari pencurian data pribadi di internet, cobalah hapus semua akun di internet dan ingat apa saja yang sudah kita gunakan seperti akun media sosial, kalau sudah tidak digunakan sebaiknya langsung menutupnya,” kata dia.

Purwanto menyatakan menghapus akun email menjadi langkah sederhana yang efektif karena biasanya akun-akun media dan e-commerce terkoneksi dengannya.

“Menghapus email juga bisa diterapkan untuk menghapus jejak digital yan seringkali dimanfaatkan oleh mereka yang berniat jahat, menghapus email membuat jejak digital kita secara otomatis tidak bisa diakses lagi dan kita bisa mengecek apa saja yang sudah bocor di media sosial kita,” ujarnya.

Purwanto menyebut jika pengguna menggunakan layanan Google, maka bisa memanfaatkan fitur Google Support menghapus jejak digital kita dari berbagai produk Google tersebut.

Narasumber lain dalam webinar itu, Pengawas Pendidikan Dasar Dinas P dan K Kabupaten Karanganyar Dyah Sulistyowati mengatakan, pengguna perlu memperhatikan berbagai etika bermedia sosial agar lebih berhati-hati dalam menyebarkan dan merespon informasi.

“Dalam berinteraksi gunakan bahasa yang baik dan sopan, apabila kita mengunggah foto-informasi-video sebaiknya mengedepankan nilai-nilai kesopanan dan tidak mengandung SARA,” tuturnya.

Menurut Dyah, pengguna perlu bijaksana dalam memberikan tanda like-love dan juga bijaksana dalam meneruskan foto-informasi-video yang diterima di media sosial.

“Bijaklah dalam memberikan komentar, bila menemukan meneruskan foto atau video sebaiknya tidak dipotong yang dapat memberikan perbedaan atau persepsi atau makna,” katanya.

Webinar yang dimoderatori Ayu Perwari itu juga menghadirkan narasumber dosen UIN Sahid Surakarta Evelyne Henny Lukitasari; dosen UNS Akhmad Ramdhon, serta Renarand sebagai key opinion leader.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article