Rabu, November 27, 2024

Memanfaatkan kemajuan digital akibat pandemi covid-19

Must read

Pandemi Covid-19 telah menjadi momok bagi banyak kalangan mulai dari pekerja yang takut kehilangan pekerjaan, pengusaha yang khawatir usahanya tidak cukup kuat untuk bertahan di tengah penurunan daya beli konsumen dan berbagai dampak turunannya .

“Di Indonesia, sejak kasus Covid-19 pertama terjadi Maret 2020, sebenarnya sudah banyak hal yang telah dilakukan pemerintah maupun pelaku usaha dalam beradaptasi dengan pandemi ini,” kata Pegiat Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Pengadilan Negeri Malang Tika Indriyani menuturkan saat menjadi pembicara webinar literasi digital bertema ”Cerdas dan Aman Manfaatkan Lokapasar (Marketplace) pada Masa Pandemi Covid-19” yang digelar Kementerian Kominfo untuk masyarakat Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Kamis (18/11/2021).

Dalam webinar yang diikuti 200-an peserta itu, Tika mengatakan ketika pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB sejak April guna membatasi mobilitas masyarakat, membuat sebagian pelaku usaha terpaksa memberikan atau membatasi operasionalnya.

Tidak hanya kegiatan usaha besar yang mayoritas berada pada sektor formal, tetapi juga kegiatan usaha kecil menengah juga melakukan hal sama. ”Saat pandemi inilah digital skill pelaku usaha ‘dipaksa’ berkembang, sehingga tak terkendala dengan berbagai kebijakan pembatasan mobilitas,” tuturnya.

Tika mengatakan, melalui digital skill ini pelaku usaha bisa memahami, mengoperasikan, menggunakan, memanfaatkan teknologi untuk mengakses dan mengelola informasi. Baik untuk komunikasi maupun transaksi. ”Kita sekarang menyadari bersama betapa perlunya menguasai digital skill ini karena memang hampir seluruh aktivitas kita saat ini ditopang secara digital,” kata Tika.

Narasumber lain, Ketua Seknas Jateng Bambang Mugiarto mengatakan memanfaatkan teknologi secara bijak akan menguntungkan pengguna. ”Teknologi bisa digunakan utamanya dalam membangun kepercayaan personalisasi kita, untuk mengembangkan bisnis,” ujarnya.

Namun, Bambang mengingatkan, saat memilih platform dan menentukan profil akun, pengguna mesti hati-hati dan cermat. Karena ini menjadi kesan pertama audiens saat pertama kali menemukan akun Anda. ”Dalam beberapa detik audiens akan mengajukan pertanyaan ‘siapa ini?’ apakah akun ini dapat dipercaya dan kredibel,” kata dia.

Pengguna yang bergelut di dunia usaha pun, lanjut Bambang, perlu memahami cara memperluas jangkauan audiensnya. ”Misalnya bersikaplah sosial, pedulilah dengan setiap respon dari audiens Anda, berceritalah, karena semua orang menyukai cerita jika ingin menyampaikan pesan atau promosi. Kemaslah dalam bentuk cerita,” tambahnya.

Webinar yang dimoderatori Bunga Cinka itu juga menghadirkan narasumber aktivis sosial Imam Baehaqi, dosen UNY Gilang Jiwana, serta Billy Werdana sebagai key opinion leader.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article