Kamis, Mei 2, 2024

90% organisasi teknologi operasional (OT) alami gangguan 12 bulan terakhir

Must read

Edwin Lim, Country Director, Fortinet Indonesia

“Saat Indonesia mempercepat upayanya untuk mengubah sektor manufaktur dan untuk mencapai tujuan Making Indonesia 4.0, studi Fortinet tentang sektor teknologi operasional (OT) Indonesia menyoroti apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi kesenjangan keamanan saat ini.

Studi kami menemukan bahwa 9 dari 10 organisasi OT yang disurvei di Indonesia mengalami dampak pada operasi di lingkungan industri karena intrusi siber. 63% organisasi OT Indonesia juga mengalami pemadaman operasional yang memengaruhi produktivitas dan kehilangan data penting bisnis (57%) sementara 60% organisasi memiliki tingkat kekhawatiran yang tinggi mengenai ransomware di lingkungan OT, dibandingkan dengan gangguan lainnya.

Dengan meningkatnya pelanggaran data di negara ini, organisasi lokal di Indonesia menyadari bahwa keamanan siber adalah masalah boardroom yang serius, dengan CEO sebagai pemberi pengaruh utama dalam keputusan keamanan siber. Ada kebutuhan mendesak bagi tim IT (teknologi informasi) dan OT dalam organisasi untuk bekerja sama secara holistik untuk meningkatkan visibilitas pusat dari operasi keamanan siber mereka yang pada akhirnya meningkatkan perlindungan organisasi mereka.

John Maddison, EVP of Products and CMOFortinet

 “Laporan Kondisi Teknologi Operasional (OT) dan Keamanan Siber global tahun ini menunjukkan walau keamanan OT telah menjadi perhatian bagi pimpinan organisasi, masih terdapat celah berbahaya pada sistem keamanan. PLC yang dirancang tanpa sistem keamanan serta gangguan bertubi-tubi, kurangnya visibilitas tersentralisasi pada aktivitas OT, dan meningkatnya konektivitas pada TO adalah beberapa tantangan besar yang harus ditanggapi organisasi.

Sistem keamanan terpusat pada infrastruktur jaringan OT, termasuk penghubung, titik akses, dan tembok api, memegang peranan penting dalam segmentasi jaringan. Ini harus dikombinasikan dengan platform yang mencakup OT, OT/IT terpadu, dan TI yang menyediakan visibilitas dan kendali dari hulu ke hilir.”

Ringkasan Berita

Fortinet®, pemimpin global untuk solusi keamanan siber yang luas, terintegrasi, dan terotomasi, hari ini merilis Laporan Kondisi Teknologi Operasional dan Keamanan Siber 2022 global. Kala jaringan kendali industri terus menjadi sasaran tindak kriminal siber – dengan 93% (Indonesia: 90%) organisasi Teknologi Operasional (OT) mengalami gangguan selama 12 bulan terakhir – laporan ini mengungkap banyaknya celah sistem keamanan industri, serta kesempatan untuk memperbaikinya.

Temuan kunci laporan ini meliputi:

1. Kurangnya visibilitas tersentralisasi pada aktivitas OT, sehingga meningkatkan risiko keamanan. 

Laporan Fortinet mendapati hanya 13% (Indonesia: 26%) responden telah mencapai visibilitas tersentralisasi pada semua aktivitas OT. Selain itu, hanya 52% organisasi mampu memantau semua kegiatan OT dari pusat operasi keamanan (Security Operations Center/SOC).

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article