Kamis, Desember 19, 2024

Tuntutan KLB Partai Domokrat

Must read

Partai Demokrat sedang bergejolak. Mengatasnamakan Presidium Gerakan Moral Penyelamat Partai Demokrat (GMPPD), Max Sopacua, Ahmad Mubarok, dan Ahmad Yahya, mengeluarkan rilis di Jakarta, 13 Juli 2019.

Lengkapnya sebagai berikut:

Proklamasi Gerakan Moral Penyelamat Partai Demokrat

Dalam suasana halal bihalal di bulan Syawal 1440 H, kami secara pribadi maupun sebagai bagian dari keluarga besar Partai Demokrat, dengan segala kerendahan hati, menyampaikan Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin. 

Mencermati suasana kebatinan, menerima aspirasi, harapan dan keresahan banyak kader Demokrat, pasca Pemilu 2019, kamu sebagai keluarga besar Partai Demokrat bagian dari keluarga bangsa yang tengah berduka cita teramat dalam dan masih berkabung atas wafatnya Ibu Hj Ani Yudhoyono, tokoh bangsa, Ibu Negara, Pemimpin Partai Demokrat, kekuatan inspirasi dan motivasi kejayaan PD, Ibu dari rakyat yang bersama dan mendampingi pengabdian Bapak SBY Presiden RI ke-6, yang tengah berduka bersama keluarga. Hingga saat ini, meskipun telah wafat dan dimakamkan, di berbagai tempat masih kami laksanakan doa bersama, tahlil, shalat ghaib, dan bertafakkur mengenang segala kebaikan, inspirasi, karya amal sholehnya serta keteladanan yang mulia bagi kami dan seluruh anak bangsa yang merasa kehilangan. 

Di tengah kekhusuan dan suasana khidmat tersebut, kami sungguh sangat prihatin dan menyesalkan terjadinya situasi dan kondisi di tengah pusaran utama Partai Demokrat yang meresahkan seluruh kader PD, sehingga mengganggu soliditas, merusak kredibilitas dan integitas Partai Demokrat yang berdampak pada pembusukan partai. Berkembangnya pro kontra dan resisten publik atas pandangan segelintir kader yang menyimpang dari jati diri dan karakter Demokrat yang sejatinya PD berhaluan nasionalis religius dengan karakter bersih cerdas dan santun. 

Oleh karenanya sebagai bagian dari keluarga besar Partai Demokrat, penggagas, pendiri dan pembangun kejayaan Partai, menyampaikan pandangan dan seruan moral sebagai berikut: 

1. Mendengar dan menghayati opini dan aspirasi rakyat yang berkembang terkait Pemilu 2019 maupun pasca Pemilu 2019, atas pernyataan beberapa kader/pengurus Partai Demokrat, antara lain: Sdr. Ferdinan Hutahahean, Sdr. Rachlan Nashidiq, dan Sdr. Andi Arief, yang kerap melontarkan pernyataan yang tidak sesuai dengan marwah, karakter dan jati diri Partai Demokrat sehingga melahirkan inkonsistensi dan kegaduhan, membenturkan PD dengan partai, tokoh dan komunitas lainnya, khususnya terhadap ulama dan umat, yang berdampak adanya antipati dan kontraproduktif terhadap PD. Secara internal kami memandang harus dilakukan kebijakan sesuai dengan sistem dan mekanisme yang berlaku. Kepada yang bersangkutan diwajibkan menyampaikan permohonan maaf dan tidak mengulanginya lagi. 

MOJOK

2. Terkait dengan hasil Pemilu Pileg 2019, berdasarkan dedikasi dan kerjakeras para caleg pusat dan daerah di tengah segala keterbatasan dan kondisi internal yang tengah mengalami ujian berat, PD bersyukur telah melewati ambang batas 4 persen (7,7 persen) dan meraih posisi urutan terendah sejak PD menjadi peserta Pemilu 2004. Pada 2004, PD menempati urutan kelima dan pada 2019 PD menempati urutan ke 7 dari partai politik. Terkait kondisi ini, diperlukan adanya introspeksi dan evaluasi menyeluruh untuk kemudian bersama seluruh potensi dan kader guna membangkitkan semangat dan langkah bersama mengembalikan marwah dan kejayaan PD. 

3. Terkait Pilpres 2019, PD tetap harus konsisten dan istiqamah mendukung dan berjuang secara maksimal bersama pasangan Prabowo – Sandiaga Uno dalam menempuh langkah konstitusional hingga tuntas. Seiring dengan itu, seluruh kader PD dapat menjalin silaturahim dan rekonsiliasi dengan pihak manapun untuk membangun komunikasi dan rekonsiliasi moral bersama seluruh elemen bangsa dari partai, komunitas dan kerjasama dengan pihak manapun, termasuk mendukung dan bekerjasama dengan pemimpinan nasional Presiden RI – Wakil Presiden RI yang disahkan konstitusi untuk kepentingan dan masa depan bangsa dan negara. 

4. Khittah dan fitrah PD sejatinya adalah partai terbuka milik rakyat dan terlahir dari kekuatan aspirasi dan amanah rakyat.PD bukan milik perseorangan, keluarga atau kelompok tertentu. Partai Demokrat selamanya akan lahir tumbuh dan berkembang seiring dengan denyut nadi, aspirasi dan amanah rakyat. Mencermati dan merasakan atas kondisi real dan obyektif, dan untuk memberikan kontribusi bagi kehidupan demokrasi yang sehat dan beradab, serta perannya dalam pembangunan berkelanjutan, PD harus segera diselamatkan. PD kembali ke fitrah meraih kejayaannya kembali. 

5. Demi untuk penyelamatan PD dan kontribusinya bagi kehidupan demokrasi dan pembangunan berkelanjutan, GMPPD segera menyiapkan dan melaksanakan silaturahim nasional untuk memanggil dan mengundang para kader dan keluarga besar PD yang pernah bersama dan berjuang mendirikan dan membangun PD, dalam rangka penyelamatan partai ini bagi peran sertanya untuk terus memperjuangkan aspirasi dan amanat rakyat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu kami menetapkan momentum puncak GMPPD dengan menyiapkan, mendorong dan melaksanakan suksesnya Kongres Luar Biasa (KLB) selambatnya pada 9 September 2019, mengingat telah berakhirnya Pemilu 2019 dan memasuki masa Pilkada 2020 demi mengembalikan kejayaan PD di 2024 demi untuk masa depan terbaik Indonesia. 

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article