Selasa, Desember 24, 2024

Survei

Must read

Oleh Farid Gaban

Survei-survei elektabilitas ini tidak ada gunanya bagi warga negara, baik yang berencana memilih maupun yang golput.

Survei seperti itu hanya berguna untuk konsultan politik seperti Kahfi Siregar, Burhanuddin Muhtadi, Denny JA, Qudhori, Eep Saefulloh dan lainnya yang menerima bayaran besar untuk bikin strategi pemenangan. Karena itu umumnya tidak dipublikasikan.

Bagi publik tidak ada pentingnya. Bahkan cenderung merugikan.

Survei elektabilitas dipublikasi dengan tujuan menciptakan bandwagon effect: Publik cenderung memilih yang potensial menang seperti diperlihatkan dalam survei.

Dalam konteks itu, survei akan cenderung manipulatif. Itu sebabnya, kalaupun dipublikasi, harus disertasi disclosure (siapa yang bayar) dan detil metodologinya.

Dalam jurnalisme, wartawan diajari untuk menolak atau membatasi memberitakan survei-survei elektoral seperti itu, yang dikenal sebagai horse race journalism.

“Jurnalisme balap kuda” buruk bagi perkembangan demokrasi secara luas karena membuat publik sibuk menerka dan memperdebatkan siapa yang akan menang, sambil melupakan isu substansial: untuk apa kita memilih; apa yang akan dilakukan oleh kandidat yang akan berdampak pada nasib banyak orang lima tahun ke depan.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article