Peringatan Jumenengan 127 tahun KGPAA Mangkunegoro VI agenda tahunan masyarakat untuk menjaga kelestarian budaya dan sejarah di wilayah Nusukan, Solo.
Situs Cagar Budaya Astana Oetara
bersama masyarakat di wilayah Nusukan kembali menyelenggarakan acara tahunan
peringatan Hari Jumenengan (Naik Tahta) Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo
(KGPAA) Mangkunegoro VI ke 127 tahun bertempat di lokasi Situs Cagar Budaya
Astana Oetara, kelurahan Nusukan, Surakarta (18/11/2023). Rangkaian kegiatan ini merupakan
kolaborasi yang apik antara Situs Cagar Budaya Astana Oetara dan masyarakat
kelurahan Nusukan untuk menggambarkan rasa syukur atas rahmat Allah SWT dan
penghormatan terhadap sosok KGPAA Mangkunegoro VI.
KGPAA Mangkunegoro VI diangkat
menjadi pemimpin Kadipaten Mangkunegaran pada 21 November 1896. Peringatan
Jumenengan ini telah menjadi agenda rutin masyarakat sekitar untuk mengingat
jasa Mangkunegoro VI dalam mengembangkan perekonomian, pendidikan, sosial dan
budaya di Kadipaten Mangkunegaran saat itu. KGPAA Mangkunegoro VI adalah
seorang pemimpin visioner di penghujung abad ke-19 dan awal abad ke-20 yang
mewarnai banyak perubahan pesat dalam melewati zaman edan dengan “ugal-ugalan”.
Mendobrak tradisi lama dengan didasari kebijaksanaan ala Jawa yang berpadu dengan modernisasi melalui
semangat egaliter; mulai dari perubahan mendasar dalam urusan keuangan,
fashion, aturan tata krama, gaya hidup di keraton, hingga multikulturalisme dan
kebebasan beragama. Semuanya ini kemudian bermuara pada keputusannya untuk
turun tahta dan selanjutnya mendukung pergerakan nasionalisme dengan pindah ke
Surabaya.
Untuk mengenang peristiwa tersebut,
maka diselenggarakanlah kegiatan peringatan Jumenengan dengan berbagai
rangkaian aktivitas keagamaan dan budaya yang dilakukan oleh masyarakat
sekitar. Warga dari 24 RW di kelurahan Nusukan turut menyajikan Tumpeng dari masing-masing wilayahnya dalam kegiatan tersebut.
Rangkaian Peringatan Jumenengan
diawali dengan prosesi Wilujengan (Syukuran)
yang diisi dengan doa bersama dan pembacaan ayat suci Al Quran. Kegiatan
dilanjutkan dengan prosesi Prosesi Ganti
Langse atau mengganti Tirai Penutup Makam.
Sebuah prosesi yang syarat dengan makna syukur dan wujud kecintaan
masyarakat dalam melestarikan peninggalan budaya. Dalam Prosesi ini dilakukan
arak-arakan dari Pendopo Handayaningrat yang ada dilokasi ke cagar budaya ke
area Kedaton Makam Mangkunegoro VI. Prosesi Ganti Langse diselenggarakan dengan
penuh khidmat diiringi dengan doa yang dipimpin oleh sesepuh dan ditutup dengan
tabur bunga oleh kerabat dan keturunan Mangkunegoro VI.
Kegiatan diakhiri dengan pagelaran
tembang Macopatan yang dipersembahkan oleh Paguyuban Macopat dan Laras Madyo
PAGERNAYA.
Tembang Macopatan melantunkan syair
yang sarat akan makna dan pesan tentang kearifan dalam menjalankan kehidupan
yang selaras dengan perintah Tuhan Yang Maha Esa dan cerita tentang ketauladanan sikap Mangkunegoro VI
Masih dalam rangka peringatan
Jumenengan 127 tahun Mangkunegoro VI, Kelurahan Nusukan menggelar kegiatan
Gelar Budaya Grebeg Astana Oetara 2023 yang diselenggarakan di Lapangan Prawit,
Desa Nusukan, Surakarta (19/11). Kegiatan Gelar Budaya menampilkan berbagai
ragam tarian dan kesenian dari berbagai
daerah persembahan dari berbagai kelompok masyarakat yang ada di wilayah
Surakarta dan sekitarnya. informasi mengenai kegiatan Gelar Budaya dapat
dilihat pada akun instagram astanaoetaraofficial
dan kelurahan_nusukan.
***