Reuters Institute Digital News Report 2024 menunjukkan temuan yang menohok tentang perubahan lanskap media masa kini. Penjelasannya ada di sini.
Menurut laporan Reuters itu, beberapa tahun terakhir, ekosistem media dan konsumsi berita telah mengalami perubahan yang signifikan. Platform online dan media sosial telah menjadi sumber utama berita bagi banyak orang, terutama di kalangan generasi muda.
Fenomena ini mengakibatkan fragmentasi dalam cara orang mengakses berita, dengan makin banyaknya platform yang digunakan oleh audiens, dari YouTube hingga TikTok. Selain itu, video telah menjadi format dominan dalam konsumsi berita, yang memaksa media untuk beradaptasi dengan preferensi baru ini.
Kecerdasan buatan (AI) akhir-akhir ini mulai digunakan secara lebih luas dalam industri media, baik untuk mendukung tugas-tugas di belakang layar seperti transkripsi dan terjemahan, maupun untuk menghasilkan konten. Namun, penggunaan AI dalam peliputan berita sensitif, seperti politik dan perang, telah menimbulkan kecurigaan di kalangan publik.
Kabar baiknya adalah kepercayaan terhadap media tetap stabil, tetapi masih di bawah tingkat yang pernah dicapai selama pandemi COVID-19. Ini menunjukkan adanya tantangan yang harus dihadapi oleh media dalam mempertahankan dan membangun kepercayaan di era digital ini.
Salah satu temuan Reuters yang menarik lainnya adalah meningkatnya tren penghindaran berita di berbagai negara, di mana semakin banyak orang yang sengaja menghindari berita karena merasa terlalu banyak atau karena sifat berita yang cenderung negatif.
Di sisi lain, langganan berita digital belum menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, meskipun ada beberapa negara di Eropa Utara yang mencatat keberhasilan dalam hal ini. Ini menambah kompleksitas bagi media yang berusaha menarik pelanggan baru di tengah melimpahnya sumber berita gratis.
Siniar (podcasting) berita, meskipun masih merupakan aktivitas minoritas, menunjukkan potensi yang besar dalam menarik audiens yang lebih muda dan berpendidikan. Banyak podcast berita populer yang kini didistribusikan melalui platform video, seperti YouTube dan TikTok, menunjukkan perubahan cara konsumsi berita oleh audiens modern.
Tantangan bagi media konvensional sangat jelas: mereka harus beradaptasi dengan fragmentasi platform berita, mengoptimalkan penggunaan video sebagai format utama, dan memanfaatkan AI secara bijak untuk mendukung jurnalisme yang kredibel.