Hari ini tahun 1963, di depan massa teramat besar yang memenuhi ruang luas terbuka mal Washington, Pendeta Martin Luther King Jr. bermimpi dengan suara keras: “Saya bermimpi satu hari nanti keempat anak saya akan hidup di negeri yang tidak menilai mereka dari warna kulitnya tetapi dari pekerti mereka . . . Saya bermimpi satu hari nanti setiap lembah akan dinaikkan, setiap bukit dan gunung akan diturunkan . . . “
Ketika itu FBI menyatakan King sebagi “negro paling berbahaya di masa depan negara ini,” dan banyak sekali mata2 yang mengawasi langkahnya, siang dan malam.
Tetapi ia terus mencela penghinaan rasial dan perang Vietnam, yang menjadikan orang2 kulit hitam umpan peluru, dan dengan tegas mengatakan negeri ini “penyumbang kekerasan terbesar di dunia.”
Pada 1968 sebuah peluru memecahkan batok kepalanya.
Children of the Days
Eduardo Galeano