Minggu, November 24, 2024

Papua dan kebenaran

Must read

Oleh Farid Gaban

Apa yang terjadi di Papua sekarang sebenarnya sudah seperti perang saudara. Kita harus bersimpati kepada semua korban, baik itu di kalangan pendatang maupun orang Papua asli.

Beberapa teman wartawan yang bertugas di Papua mengkonfirmasi bahwa memang ada banyak orang pendatang (Minang, Bugis) tewas di Wamena. Sebagian terbakar di rumah/restoran mereka.

Siapa pelakunya? Apakah penduduk asli? Apakah OPM?

Di sinilah kita harus berhati-hati. Jangan juga terlalu mudah menyudutkan penduduk asli. Korban di kalangan orang Papua tidak kalah jauh, dan sudah berlangsung lama, menahun.

Bagaimana konflik baru ini meledak? Jawabannya tidak mudah.

Dari pengalaman saya meliput konflik (dari Bosnia hingga Aceh), kita harus seksama menelisik semua informasi yang kita terima.

Ada adagium populer di kalangan wartawan: “Korban pertama dari perang adalah kebenaran”.

Tidak semua informasi di media sosial bisa kita terima mentah. Bahkan berita dari media mainstream tidak selalu benar. Apalagi dalam situasi perang.

Perang membutuhkan propaganda, dari sisi manapun. Tapi, yang mengendalikan informasi lah yang memenangkan propaganda.

Saya sudah risau sejak awal ketika Jakarta mengirimkan tentara/polisi dalam jumlah sangat banyak. Jakarta melihat ini sebagai perang. Banyak orang non-Papua mengelu-elukan tentara yang dikirim ke Papua sebagai calon pahlawan, membunuh atau dibunuh.

Jakarta memberi sinyal keliru bahwa pemerintah sedang memerangi, bukan membujuk dan menenangkan, saudara sebangsa.

Pemerintah (TNI/Polri) juga memblokir internet di sana untuk memastikan informasi resmi pemerintah saja yang bisa beredar. Pemerintah membatasi akses wartawan.

Jika kita benar-benar ingin KEBENARAN di Papua, kita harus menuntut pemerintah untuk membuka akses informasi seluas-luasnya di Papua, termasuk mengundang wartawan dan pemantau internasional.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article