Ambarrukmo Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Hospitality & Retail berbasis budaya, telah meluncurkan program The Gateway of Java. Program ini merupakan terobosan baru untuk menjalankan misi Quality Tourism untuk Yogyakarta dalam beberapa tahun ke depan. Ambarrukmo melalui The Gateway of Java ingin menjadikan Yogyakarta sebagai destinasi wisata berkelanjutan bagi wisatawan lokal hingga mancanegara.
Yogyakarta adalah sebuah kota yang selalu membekas di benak semua orang. Seiring berjalannya waktu, Yogyakarta kini menjelma sebagai wilayah yang menyuguhkan ragam budaya maupun sejarahnya yang unik, tanpa menghilangkan keindahan lanskap alamnya.
Dalam Gateway of Java, Ambarrukmo ingin memperkenalkan sebuah sisi autentik lain dari Yogyakarta yang belum dikenal banyak orang. Gateway of Java adalah program yang dirancang untuk menyelami pariwisata berbasis budaya Jawa secara inklusif melalui pendekatan modern.
Hadirnya Gateway of Java diharapkan mampu membawa misi perubahan menuju Yogyakarta sebagai destinasi wisata berkelanjutan. Hingga nantinya akan memberikan efek domino positif pada para pelaku pentahelix di pariwisata di kota sisi selatan pulau Jawa ini.
Sebuah Oase Baru bagi Pariwisata Yogyakarta
Menyoal tentang asal-muasal budaya yang terbangun di Yogyakarta saat ini, ada cerita panjang yang hadir di baliknya. Perjalanan dimulai dengan ‘Jelajah Abad Samudera’ yang akan mengajak Anda menelusuri keindahan tujuh pantai di Desa Kanigoro, Gunungkidul.
Desa Kanigoro menjadi salah satu bagian dalam program Ambarrukmo Agridaya untuk mengulik potensi budaya serta wisata, kemudian memberdayakannya untuk menjadi sebuah magnet pariwisata baru.
Lebih dari sekadar keindahan lanskap alamnya, Jelajah Abad Samudera juga akan mengajak Anda untuk menelusuri kembali jejak sejarah Prabu Brawijaya V. Sosok yang dikenal dengan nama Prabu Kertabumi tersebut menjadi nadi utama dari terciptanya rangkaian adat istiadat serta tempat-tempat bersejarah yang ada di Desa Kanigoro, Gunungkidul.
Di abad ke-14, Prabu Brawijaya V melakukan sebuah perjalanan spiritual ke kawasan Gunungkidul. Beberapa wilayah di kabupaten ini bahkan dipercaya sebagai tempat petilasan sakral dari Prabu Brawijava V, sehingga sangat dijaga kesuciannya oleh masyarakat hingga saat ini.
Jelajah Abad Samudera di Gunungkidul, Yogyakarta
Langkah awal dari Jelajah Abad Samudera dalam Gateway of Java dimulai dengan mengunjungi tujuh pantai di garis Samudera Hindia seperti Pantai Widodaren, Ngrawah, Bopeso, Torohudan, Ngrenehan, Ngobaran, dan Nguyahan.
Ketujuh pantai tersebut merupakan sebuah kepingan kecil bahwa Yogyakarta memiliki sebuah potensi besar untuk diperkenalkan pada dunia. Selain menjadi sebuah destinasi wisata yang menarik, hamparan laut selatan Yogyakarta tersebut juga menjadi sumber mata pencaharian sebagian besar warganya.