Kamis, April 25, 2024

Apa kesalahan terbesar Nokia hingga sulit bangkit kembali?

Must read

Gagal merajai kembali pasar ponsel global.

Oleh Jason Santoso – Business Owner, Entrepreneur, Consultant (ASMEC©)

“Kami tidak melakukan kesalahan, tapi entah bagaimana kami kalah.” – Stephen Elop, CEO Nokia, saat pidato terakhirnya sebelum diakuisisi Microsoft.

Untuk dapat mengerti betul-betul seberapa parahnya Nokia merosot, ini ada beberapa fakta yang penting untuk diketahui:

  • Di bulan Oktober 1998, Nokia menjadi merek handphone dengan penjualan terbanyak di dunia.
  • Keuntungan operasional Nokia naik 4 kali lipat dari 1 miliar dolar AS di 1995 ke hampir 4 miliar dolar AS di 1999.
  • Nokia 1100, HP dengan penjualan terbanyak sepanjang masa, diciptakan di tahun 2003.
  • Di tahun 2007, Apple meluncurkan iPhone.
  • Di akhir 2007, lebih dari 50% penjualan ponsel di dunia adalah merek Nokia. Saat itu iPhone hanya mempunyai 5% dari jumlah penjualan global.
  • Di tahun 2013, Nokia dibeli oleh Microsoft.

Apa yang terjadi dalam rentang waktu 6 tahun di antara peluncuran iPhone sampai Nokia diakuisisi Microsoft yang begitu dashyat sehingga menyebabkan kehancuran Nokia?

Kehancuran Nokia menimbulkan banyak debat, investigasi dan dijadikan sebagai studi kasus tentang bagaimana baiknya menjalankan perusahaan. Setelah banyak investigasi, para pakar menemukan bahwa faktor terbesar bukan karena iPhone, innovasi, visi atau semacamnya.

Faktor terbesar kehancuran Nokia adalah budaya perusahaan yang jelek, yang menyebabkan politik internal.

Pexels

Pada saat itu, Nokia yang notabene adalah market leader di dunia HP menjadi arogan, dan menyebabkan timbulnya budaya sebagai berikut:

  • Saat itu Nokia terdapat atmosfer ketakutan secara menyeluruh di organisasi.
  • Atmosfer tersebut terbentuk karena budaya pemimpin yang temperamental dan manajer level menengah yang ketakutan.
  • Manajer level menengah ketakutan untuk berbicara apa adanya karena mereka takut dipecat.
  • Manajer level atas takut terhadap faktor eksternal dan tidak mencapai target.
  • Para eksekutif takut untuk mengakui secara publik bahwa operating system Symbian milik Nokia lebih buruk dari kompetor.
  • Mereka tahu bahwa butuh beberapa tahun untuk menciptakan operating system yang bisa menyaingi iOS milik Apple.
  • Para eksekutif takut untuk kehilangan investor, supplier dan pelanggan bila mereka mengakui bahwa OS mereka tidak sebagus Apple.
  • Manajer level atas mengintimidasi manajer level menengah dengan berkata bahwa mereka kurang ambisius untuk mencapai target.
  • Manajer level atas dibohongi oleh manajer level mengengah, karena mereka berpikir bahwa memberitahu petinggi-petinggi Nokia kenyataan di pasar adalah hal yang percuma.
  • Manajer level atas tidak memiliki kompetensi yang cukup untuk menilai dan mempengaruhi keterbatasan teknologi mereka, dan ini terpampang jelas di penyusunan rencana kerja mereka. Sebagai perbandingan, manajer level atas di Apple semuanya adalah Insinyur yang mengerti hal teknis.
  • Maka dari itu, bukannya mengalokasikan sumber daya untuk mencapai tujuan jangka panjang seperti R&D di OS baru, Nokia malah memilih untuk mengalokasi sumber daya untuk R&D hardware HP baru untuk tujuan jangka pendek.

Sumber: 1 Nokia 2. Quora

Artikel sebelumnya
Artikel berikutnya
- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article