Jumat, Maret 29, 2024

Edi Peni Adi Luhung

Must read

Presiden kebal hukum?

Baik, mari saya ajak mencari referensi terlebih dahulu supaya lebih afdol dan terhubung.

Nomer 1, Korea Selatan di wilayah Asia menarik turis domestik dan asing yang mempunyai alasan ke Korea Selatan untuk mengunjungi K-Pop dan Hallyu, Korean Wave produk ekspor ekonomi budaya Korea Selatan yang mencapai popularitas global. Produk ini semua dari kita sudah tahu bahkan menjadi penikmat antara lain musik K-Pop dan drama Korea yang membuat kecanduan karena jajaran artis penampil yang cantik rupawan dan busana mereka yang trendi.

Nomer 2, lalu apa alasan orang-orang berwisata ke AS?

Kalau kita mengenal nama-nama kota paling populer yang dikunjungi, kita pasti sudah langsung memahami landmark-nya. Yang paling gampang adalah Las Vegas. Area padang pasir yang dibangun menjadi kosmopolitan wilayah Kasino dan hiburan non-stop 24 jam. Kemudian Los Angeles dengan Beverly Hills area shopping barang bermerek dan Hollywood pusat perfilman dengan deretan nama-nama artisnya yang go global.

Ya, survei menunjukkan para wisatawan mengunjungi Amerika Serikat untuk menyaksikan dan menikmati keajaiban alam, pariwisata perkotaan, bangunan bersejarah, dan tempat hiburan. Mengacu terhadap hiburan, ternyata tokoh-tokoh yang mampu mendatangkan turis ke AS adalah para artis papan atas yang popularitasnya menembus seluruh dunia.

Bisa saya sebutkan Elvis Presley yang masih banyak duplikasinya di berbagai negara sampai sekarang. Kemudian rumah dan makam Elvis menjadi museum yang masih masuk program “places of interest” pariwisata AS. Lalu yang must visit selanjutnya termasuk Universal Studio, Disneyland.

Sampai di sini kita semakin paham bahwa pariwisata di Amerika Serikat sudah mapan baik sebagai aktivitas budaya maupun sebagai industri.

Sekarang bagaimana dengan Indonesia?

Sudah diakui dunia, bahwa Indonesia mempunyai kekayaan alam, kebudayaan, juga beragam suku dan bahasa yang sangat luar biasa. Tetapi, mengacu pada kesuksesan dua negara yang saya jadikan referensi, ternyata Korea Selatan dan Amerika Serikat mampu menjadi magnet pariwisata budaya melalui karya seni industri kesenian dan budaya mereka dengan menggunakan industri seniman-keartisan.

Saat ini, terima kasih kepada teknologi, Indonesia mempunyai puluhan bahkan mungkin bisa mencapai ribuan talent ready untuk diangkat, dibina dan dipopulerkan supaya go international. Saya pikir negara melalui sinergi Departemen Pariwisata, Budaya, Pendidikan dan kementrian tertaut lainnya harus mengadopsi mereka.

Lalu bagaimana dengan kualitas industri sendratari, drama TV, perfilman juga seni pentas Indonesia yang bisa menjadi alasan wisatawan internasional memilih Indonesia sebagai destinasi kunjungan wisata masa depan?

Saya punya pemikiran, mestinya para negarawan Indonesia bersinergi dan memagnetisasi industri pariwisata Indonesia dengan menggunakan seni yang diindustrialisasi. Seniman bukan lagi diterima sebagai seseorang yang berkarya tergantung mood, inspirasi dan musiman, tetapi 100% dijadikan bagian dari industri seni dan budaya.

- Advertisement -

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -

Latest article